Arctic IV

2.3K 395 255
                                    

Song recommendation
Stray Kids - 미친 놈 (Ex)




"Gelangmu bagus."

Changbin yang sedang sibuk pada makanannya mendongak menatap Yeseul kemudian matanya menatap gelang yang meningkar di pergelangan tangannya dengan senyum tipis yang muncul di bibirnya.

"Ya, sangat bagus," jawab Changbin pelan sembari mengingat si anak manis yang memberikan gelang itu untuknya. Ia jadi tidak sabar menunggu jam pulang kerja untuk bisa bertemu dengan Felix.

"Beli dimana? Aku juga mau satu."

"Gelang ini tidak dijual."

"Apa boleh untukku?"

Changbin menggeleng mantap kemudian menyembunyikan gelangnya di lengan kemeja yang ia pakai agar Yeseul tidak terus memandanginya.

"Tidak, aku tidak bisa memberikannya pada siapapun. Kau boleh meminta gelangku yang lain, tapi tidak dengan yang ini."

"Kenapa?"

Changbin diam sejenak kemudian mengusap gelangnya pelan sembari mengingat wajah semangat Felix ketika memberikannya gelang itu.

"Karena ini spesial," gumam Changbim dengan pelan.

"Sayang sekali, kalau aku pinjam sebentar apa boleh?"

"Tapi–"

"Hanya sampai sore ini dan aku janji akan mengembalikannya ketika kita pulang kerja nanti. Ya? Hanya sekali ini saja."

Changbin masih bersikeras menolak tapi rasanya ia akan terlihat terlalu jahat jika tidak memperbolehkannya. Akhirnya Changbin mengangguk dan memberikan gelangnya, lagipula Felix tidak akan tau kan jika gelangnya dipinjam sebentar?

Ya, perkiraan awal Changbin begitu, tapi ia tidak menyangka jika dirinya akan bertemu Felix di cafe dan membuat anak manis itu marah besar padanya. Bukan lagi merajuk seperti biasanya, kali ini benar-benar marah sampai anak itu sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya selama lebih dari 3 hari.

Changbin sudah mencoba menghubungi Felix, tapi tidak pernah sekalipun ia mendapat jawaban dari anak manis itu. Bahkan ia sudah mendatangi kediamam Lee dengan dalih mampir sejenak, tapi tetap saja ia tidak bisa bertemu Felix karena bundanya mengatakan jika anak itu sedang menginap di rumah teman.

Ia rindu. Sangat. Ia ingin menjelaskan semuanya pada anak manis itu. Mungkin jika ia tau akan seperti ini ia memilih nekat mendatangi Felix ketika anak manis itu memeluk seseorang saat itu. Hanya jika seperti itu, kenyataannya ia terlalu bodoh dengan mengambil langkah yang salah.

Felix
0110-xxxxx

Felix|
Apa kau membaca pesanku?|
Aku ingin minta maaf|
Bisakah kita bertemu?|

Changbin menghela nafasnya untuk kesekian kali sembari menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa apartemennya. Ia ingin bertemu Felix, mendengar celotehan lucu anak itu, atau sekedar menatap senyum manisnya yang tidak pernah membosankan. Rasanya ada yang hilang dari hatinya dan ia baru menyadari itu.

Perlahan Changbin memejamkan matanya untuk mencoba menenangkan pikiran, namun ia terus terbayang suara Felix yang berteriak semangat. Awalnya ia pikir itu hanya bayangannya saja namun lama kelamaan suara itu semakin jelas dan terdengar di koridor apartemennya.

"Felix?"

Changbin bangun dan bergegas membuka pintu apartemennya. Disana benar-benar ada Felix yang sedang berjalan di koridor sembari menggerutu dengan lucu namun hatinya bergemuruh tak menentu ketika melihat seorang lelaki yang ia lihat beberapa waktu lalu kini berjalan berdampingan dengan Felix.

Three Words 3 [ChangLix] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ