Unlock Your Heart II

3.4K 383 187
                                    


Felix tidak tau apa yang akan ia lakukan pada hidupnya sekarang. Ia sudah melakukan sebuah kesalahan besar yang jelas tidak akan bisa diputar ulang. Dirinya memang tidak mengingat detail kejadian dengan jelas dan juga tidak yakin jika ia benar-benar bersetubuh dengan atasannya, tapi hanya ada satu baju yang ia temukan dan itu adalah milik Changbin jadi sepertinya tidak mungkin jika ia melakukannya dengan orang lain.

"Bagaimana bisa kau tidak mengingatnya?"

Felix menoleh pada Hyunjin dengan wajah yang memelas. Hari ini ia memutuskan untuk menetap di apartemen Hyunjin untuk sekedar mencurahkan keluh kesah. Ia juga sudah memberikan surat dokter untuk izin tidak kerja hari ini. Alasannya sangat sederhana, ia hanya tidak sanggup bertemu dengan atasannya.

"Aku benar-benar tidak mengingat apapun yang kami lakukan, aku hanya merasa sakit di bagian bawahku dan menemukan baju manajer Seo tergeletak di dekat celanaku."

Felix menyandarkan kepalanya di meja kemudian pemuda manis itu mengacak rambutnya karena frustasi memikirkan masalah ini. Hyunjin yang melihatnya hanya bisa menertawakan sahabatnya kemudian pemuda tinggi itu menepuk pelan kepala Felix untuk memberikan semangat.

"Kenyataan bahwa Changbin sempat mengirim pesan padaku untuk meminjam baju pagi tadi sudah menjelaskan bahwa memang dia yang tinggal disini bersamamu semalam. Jadi jelas dialah yang sudah membobol keperjakaanmu."

"Tidak perlu diperjelas!" Teriak Felix sembari menutup telinganya karena tidak sanggup jika harus membayangkan dirinya sendiri melakukan pergumulan panas dengan lelaki itu.

"Apa yang harus aku lakukan ketika berhadapan dengannya?" Ucap Felix dengan nada memelas sembari memasang ekspresi seakan ia sedang menangis meratapi hidupnya.







Sehari berlalu mau tidak mau Felix harus pergi ke kantor karena ia hanya mengambil cuti sehari. Pemuda manis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling seperti seorang pencuri kemudian ia masuk dengan mengendap menuju mejanya. Dapat ia lihat Changbin sedang mengobrol dengan seorang rekan kerjanya dan Felix semakin berjalan pelan agar tidak menimbulkan suara yang bisa menarik perhatian.

Beberapa rekannya memperhatikan gerak-geriknya yang mencurigakan namun Felix dengan segera meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya untuk memberi isyarat agar mereka diam saja. Akhirnya Felix bisa bernafas lega ketika sudah sampai di bilik ruang kerjanya namun matanya menangkap sebuah bungkusan mencurigakan yang diletakkan di mejanya.

"Aku tidak ingat meletakkan sesuatu disini," monolog Felix sembari mengambil bungkusan yang terlihat seperti dari sebuah apotek.

Felix mengambil sebuah salep di dalam bungkusan tersebut dan seketika wajahnya memerah ketika menemukan salep untuk mengobati daerah intim yang lecet setelah bersetubuh. Tidak mungkin orang lain memberikan salep itu padanya selain orang yang sudah melukai lubangnya kan?

Pemuda manis itu lantas bangun dari duduknya dan mencoba mengintip tempat dimana Changbin sedang mengobrol tadi namun ia sudah tidak menemukan laki-laki itu disana sehingga Felix mulai menjalankan mode pencurinya lagi dengan diam-diam menatap ke sekeliling.

"Apa yang kau lakukan?"

Felix yang sedang bersembunyi di belakang bilik meja kerjanya mendongak dan matanya melebar ketika melihat orang yang ia cari berada tepat di hadapannya dengan ekspresi datar seperti biasanya.

"Umm itu.. Saya.. Ah iya, selamat pagi pak," ucap Felix yang dengan segera membungkuk memberi salam pada Changbin.

Felix kembali berdiri tegak dan menemukan Changbin masih berdiri di dekat sana membuatnya jadi gugup. Ia tidak tau apa yang harus dilakukan, juga apa yang harus ia katakan. Tidak mungkin kan dirinya mengatakan "Pak, kemarin kita sudah melakukan sex. Ayo lupakan hal itu dan anggap tidak pernah terjadi." Ia mana berani mengatakannya.

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now