Fortune Cookies V

2.7K 402 261
                                    


"Apa mau kalian sebenarnya?!"

Felix berteriak kesal ketika jalannya dihalangi sekumpulan perempuan tidak jelas yang entah datang dari mana. Dirinya baru saja keluar dari ruang ekskul untuk mengurus beberapa hal tapi di tengah jalan beberapa perempuan itu tiba-tiba saja muncul dan menahannya dengan sangat tidak sopan. Felix sudah berkali-kali ingin menerobos pergi, tapi tenaga sekumpulan perempuan itu seperti badak membuat Felix pada akhirnya menanggapi mereka dengan ucapan pedasnya.

"Kami hanya bertanya apa hubunganmu dengan Changbin. Kau hanya perlu jujur dengan semua pertanyaan yang kami ajukan," ucap salah satu perempuan itu dengan ketus dan wajah yang tidak ramah.

Felix mendengus tidak suka. Ia sudah berkali-kali mengatakan jika dirinya tidak ada hubungan apa-apa dengan Changbin, tapi perempuan itu bersikeras mengatakan jika Felix sedang berbohong. Membuat emosi kan?

"Apa pentingnya mengurusi hubungan orang lain? Apa menurutmu obsesi yang kau punya itu bisa membuat Changbin memandang ke arahmu?" Ucap Felix dengan tajam sembari menyilangkan tangan di dada. Ia tidak peduli lagi, perempuan itu sudah membuatnya kesal, jadi biarkan dirinya membuat mereka kesal juga.

"Apa maksudmu?! Aku cantik! Dia pasti mau denganku! Aku perempuan, bukan gay menjijikkan sepertimu!"

Felix memutar bola matanya malas, memang siapa yang gay? Felix membuka mulutnya untuk bicara namun tidak jadi ketika beberapa meter di depannya ada Changbin yang sedang menatap ke arahnya dengan tajam. Sejak kapan pemuda itu ada disana?

Felix memberi kode pada Changbin untuk diam kemudian pemuda manis itu tersenyum miring ketika sekelebat ide muncul di kepalanya. Sepertinya bermain-main sedikit seru juga.

"Gay menjijikkan? Memangnya kau yakin jika Seo Changbin kesayanganmu itu straight?"

Perempuan di hadapan Felix mendelik kesal. Wajah perempuan itu memerah menahan kekesalan yang semakin memuncak, sedangkan Felix yang juga kesal semakin menyeringai ketika melihat perempuan itu terpancing.

"Hei, bagaimana jika aku mengatakan kalau Changbin adalah kekasihku?"

"A–apa? Kau gila? Jangan bicara buruk tentang Changbin! Kau menjijikkan!"

"Kau menyedihkan, minggir."

Felix menerobos barisan perempuan yang sedang shock itu kemudian berjalan mendekati Changbin yang masih diam di tempatnya. Setelah sampai di hadapan Changbin, pemuda manis itu menoleh ke belakang ke arah para perempuan yang terlihat terkejut melihat ada Changbin disana.

"Gadis-gadis cantik, lihat ini baik-baik."

Felix menarik tengkuk Changbin kemudian menempelkan bibirnya pada bibir Changbin membuat semua orang yang ada disana merasa terkejut. Hanya kecupan singkat namun mampu membuat para perempuan tadi menganga tidak percaya.

"Bagaimana jika kalian tanyakan sendiri apa hubunganku dengan tuan tampan kalian ini?"

Felix menatap Changbin dengan memohon agar pemuda itu mau membantunya, setelahnya Changbin mengangguk dan beralih menatap perempuan yang mengganggu Felix tadi.

"Berhentilah mengganggu kekasihku," ucap Changbin yang kemudian menarik tangan Felix pergi dari sana.





Sekolah sudah sepi ketika Changbin masih terus berjalan sembari menggandeng tangan Felix. Sesampainya di gerbang sekolah, dengan segera si pemuda manis melepas gandengan tangan mereka dan menggerutu seperti biasanya.

"Fansmu gila! Mereka semua menyebalkan! Untung saja mereka perempuan, kalau tidak sudah aku tonjok mereka satu-satu. Ah aku kesal!"

Changbin mengusak rambut Felix kemudian merangkul pundak pemuda manis itu untuk segera masuk ke dalam mobil.

Three Words 3 [ChangLix] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora