Through The Night VII

2.5K 377 207
                                    


Hari sudah gelap, Changbin dan Felix berjalan berdampingan menuju rumah Felix, tak lupa dengan tangan yang saling bertaut. Changbin yang memintanya dan Felix akan dengan senang hati mengiyakan permintaannya. Benar-benar seperti sepasang kekasih.

"Apa adikmu menyukai sesuatu?" Tanya Changbin yang teringat jika Felix memiliki seorang adik.

"Dia suka wanita, kekasihnya ada banyak," jawab Felix apa adanya membuat Changbin tertawa pelan mendengarnya.

"Maksudku makanan yang dia suka."

"Dia suka makanan manis," jawab Felix sembari membenarkan tali tasnya yang melorot. Changbin yang melihatnya mengambil alih tas Felix dan tanpa protes pemuda manis itu mengikuti apapun yang Changbin lakukan.

"Bagaimana denganmu?"

"Apa?"

"Makanan apa yang kau suka?"

"Apapun itu selama bisa dimakan maka aku akan menyukainya," jawab Felix dengan sungguh-sungguh membuat Changbin yang memperhatikannya tersenyum tipis.

"Felix."

"Hm?"

"Adikmu menyukai wanita, apa kau juga sama?"

Felix menoleh ke arah Changbin kemudian pemuda manis itu mengedikkan bahunya dan tertawa setelahnya.

"Aku tidak tau."

"Kenapa tidak tau?"

"Karena aku belum pernah berkencan sebelumnya."

Changbin mengangguk paham dan mereka melanjutkan perjalanan dengan keheningan yang menyertai. Keduanya masih saling bergandengan dan tak ada yang berniat melepasnya membuat beberapa orang yang berpapasan dengan mereka memperhatikan karena dua orang laki-laki saling bergandengan.

"Maaf, mungkin ini tidak nyaman untukmu," ucap Changbin yang sadar dengan sekeliling dan mencoba untuk melepas genggaman tangannya, namun ia tak menyangka jika Felix akan menahan tangannya dengan erat dan tetap melanjutkan perjalanan dengan bergandengan tangan.

"Terkadang bersikap masa bodoh dengan sekitar itu diperlukan. Selama kau merasa nyaman, maka aku tidak masalah melakukannya," ucap Felix dengan senyum manis di bibirnya membuat Changbin ikut serta tersenyum bersamanya.

"Akan menyenangkan jika aku bisa bersamamu setiap hari," ucap Changbin dengan pelan namun pasti.

"Tempat tinggal kita berdekatan, kita bisa saling mengunjungi nanti. Kau juga bisa menemuiku di cafe. Akan lebih baik lagi jika kau mau menerima tawaranku untuk bermain musik di cafe."

Changbin hanya diam. Ia sangat menyukai piano karena ayahnya yang dulu mengajarkannya, namun ia masih tidak sanggup untuk memainkannya karena ia takut jika orang-orang akan kembali bicara buruk ketika melihatnya. Tapi bukankah Felix akan selalu berada di sisinya? Itu sudah cukup kan?

"Aku akan memikirkannya."

"Benarkah?" Tanya Felix dengan antusias.

"Ya, karena kau ada di sisiku," ucap Changbin dan tersenyum setelahnya. Ia merasa jika ada Felix di sampingnya maka semuanya terasa lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain Felix memiliki pengaruh yang luar biasa baginya.

"Ayo mampir ke toko roti sebentar, aku ingin membelikan beberapa kue untuk adik dan orangtuamu."

"Eh? Kau tidak perlu repot membawa sesuatu."

"Aku hanya ingin memberikannya pada keluargamu, tidak apa-apa kan?" Tanya Changbin sembari menatap ke arah Felix dengan mata teduhnya. Jika sudah begitu mana bisa Felix menolaknya.






Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now