Eggscuse Me?! V

1.9K 330 230
                                    


"Kenapa kau berkata seperti itu pada mama?"

Felix berbisik pada Changbin dengan ekspresi kesal yang terlihat jelas di wajahnya. Setelah mamanya pergi ke dapur pemuda manis itu dengan segera memarahi Changbin yang sudah membuat keadaan semakin runyam.

"Dosa jika membuat perasaan seorang ibu kecewa, jadi aku iyakan saja ucapannya. Lagipula setelah beberapa saat kau bisa mengatakan jika kita putus kan?"

Felix memikirkan soal ucapan Changbin yang ada benarnya juga, namun ia masih kesal karena apa yang seharusnya mereka lakukan jadi berantakan. Jika ia tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya dan Changbin tidak memiliki hubungan apa-apa pasti mamanya tidak akan percaya karena sebelumnya Changbin sudah mengiyakan.

"Aku minta maaf karena membuatmu jadi kesal, mungkin ini sedikit terlambat tapi biar aku yang bertanggungjawab untuk mengatakan yang sebenarnya nanti," ucap Changbin sembari mengusak pelan rambut Felix karena ia merasa bersalah sudah membuat Felix makin marah.

"Jangan seenaknya bermesraan di muka umum, kalian bisa membuat banyak orang iri melihatnya."

Changbin dan Felix menoleh bersamaan ketika mendengar suara seorang laki-laki dari arah pintu depan. Changbin menarik tangannya dari atas kepala Felix sedangkan pemuda manis itu hanya melengos ketika melihat siapa yang datang.

"Hei bocah kecil, kau sudah lama tidak pulang dan kau tidak mau menyapa kakakmu?"

Felix mendengus kesal ketika kakaknya dengan seenaknya mendorong kepalanya ke samping. Kakaknya itu menyebalkan menjurus memancing emosi, pokoknya mirip Changbin! Tapi Felix tetap sayang kok pada kakaknya. Lalu bagaimana dengan Changbin, Fel?

"Kak Minho kenapa di rumah? Tidak kerja? Katanya harus lembur akhir pekan?"

"Demi adikku tersayang aku rela izin pulang," ucap Minho dengan nada yang menggelikan membuat Felix melirik malas ke arah kakaknya.

"Kau kekasih Felix? Hai, aku kakaknya, Lee Minho," ucap Minho sembari mengangkat tangannya untuk menyapa Changbin yang sedari tadi hanya diam disana.

Changbin mengangguk sopan kemudian tersenyum menyapa kakak dari tetangga kamar kosnya. Iya, hanya tetangga kamar kos, bukan kekasihnya.

"Seo Changbin, kak."

"Jangan lupa traktir aku untuk bantuan yang sudah aku berikan ya," ucap Minho dengan nada bercanda pada Changbin yang terlihat bingung mendengarnya. Berbeda dengan Felix yang terlihat terganggu dengan ucapan kakaknya.

"Kakak pikir dia ATM berjalan? Jangan seenaknya minta traktir pada orang lain," jawab Felix untuk memprotes ucapan kakaknya.

"Bercanda, Fel. Duh mentang-mentang kekasih jadi dibela."

"Aku tidak membelanya!"

Changbin menahan tawanya melihat tingkah kakak adik di depannya. Ia pikir hanya dirinya yang suka menggoda Felix demi melihat reaksinya, ternyata kakak pemuda manis itu sama saja. Kalau begini kan ia jadi tidak terlalu merasa bersalah terus mengganggu Felix setiap harinya.

"Dengarkan dulu sebentar, aku hanya izin keluar dari kantor untuk 1 jam jadi kalian harus berterima kasih padaku di sisa waktu yang ada."

"Kenapa kami harus berterima kasih?"

"Kau ingat ketika mama menelponmu beberapa waktu lalu? Mama terdengar marah kan? Sebenarnya mama kecewa karena kau memilih seorang laki-laki sebagai kekasihmu."

Changbin dan Felix terdiam dan mereka refleks saling menatap. Mereka bingung, jika memang mama Felix marah harusnya wanita itu mengusir Changbin pergi sesaat setelah melihatnya, tapi bagaimana bisa wanita itu justru terlihat sangat bahagia dan menerima Changbin ada disana?

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now