Afterglow V

2.3K 314 130
                                    


Semua hal tidak selalu bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ada hal-hal yang terjadi tanpa disengaja dan semua itu seperti sebuah keajaiban yang sangat nyata. Beberapa waktu yang lalu Felix mengalami kecelakaan tunggal ketika mengendarai mobilnya dan tiba-tiba ia dibawa menyelami alam bawah sadarnya dimana kenangan lamanya kembali terputar dengan jelas seperti sebuah film yang sedang ditayangkan.

Kenangan yang cukup menyedihkan namun juga sangat berarti karena momen itu adalah awal dimana ia menemukan seseorang yang sangat mengerti dirinya juga mengajarkannya tentang rasa cinta dan percaya. Seminggu setelah bangun dari koma Felix dinyatakan sehat dan kini bisa menjalani kehidupannya seperti sebelumnya.

"Lihat sini."

Felix yang sedang duduk di sebuah sofa yang menghadap ke luar kaca apartemen menoleh dan mendapati kekasihnya duduk di sampingnya dengan sebuah nampan di pangkuan pemuda itu.

"Kau tidak pergi bekerja?" Tanya Felix dengan pelan.

"Tidak, aku mengambil cuti agar bisa merawatmu."

Changbin mengambil sebuah handuk hangat kemudian pemuda itu mengusap pelan tangan dan kaki Felix untuk membersihkan tubuh pemuda manis itu. Mata Felix mengikuti setiap pergerakan Changbin kemudian pemuda manis itu bergerak mendekat untuk mendekap erat tubuh kekasihnya itu. Changbin diam sejenak sebelum kemudian turut serta merengkuh pinggang sempit kekasih manisnya yang kini semakin kurus setelah dua minggu tak sadarkan diri.

"Aku senang kau kembali ke dalam pelukanku," ucap Changbin dengan sangat lirih sembari mengecup sayang leher Felix membuat pemuda manis itu tak bisa membendung air matanya.

"Aku merindukanmu," bisik Felix yang kemudian terisak karena kembali bisa memeluk tubuh hangat orang yang ia cinta.

Sepasang kekasih itu kemudian saling berpelukan untuk berbagi kehangatan dan debaran kencang yang mereka rasakan. Mereka hanya diam menikmati momen kebersamaan yang membahagiakan sampai Felix tiba-tiba mendorong tubuh Changbin dan menatap pemuda itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ada apa?" Tanya Changbin yang kebingungan karena Felix tiba-tiba menatapnya seperti sekarang.

"Apa saja yang kau lakukan selama aku tidak sadarkan diri?"

Changbin meletakkan handuknya kemudian pemuda itu menarik pinggang Felix mendekat padanya untuk kemudian menjadikan bahu pemuda manis itu sebagai tempat dagunya bertumpu.

"Bekerja dan setelahnya menemanimu di rumah sakit sembari bercerita banyak hal padamu meski aku tidak mendapatkan jawaban apa-apa."

Felix mengusap pelan tangan Changbin yang kini melingkar di perutnya kemudian pemuda manis itu kembali menatap ke depan.

"Apa saja yang kau ceritakan padaku?"

"Soal betapa besarnya rasa cintaku padamu dan juga mengungkapkan rasa bersyukurku karena jantungmu masih terus berdetak dengan tenang meski aku hanya bisa melihatnya lewat monitor."

Felix terdiam dan matanya kembali berair mengingat bagaimana perjuangan mereka sampai sekarang bisa terus bertahan bersama. Ia tak bisa membayangkan jika beberapa waktu lalu nyawanya tidak tertolong, lalu bagaimana kekasihnya itu akan menjalani hidup?"

"Changbin."

"Hm?"

"Selama aku tidak sadarkan diri kau terus muncul di dalam ingatanku dalam kondisi kita masih mengenakan seragam SMA."

Changbin tersenyum tipis kemudian pemuda itu mendongak dan mengecup pelan garis rahang Felix beberapa kali sebelum kemudian mengubah posisi menjadi Felix yang bersandar di bahunya.

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now