Midnight II

3.9K 397 236
                                    


Changbin hanyalah seorang lelaki usia 30an yang memiliki pekerjaan yang sangat baik, namun tak pernah sekalipun terpikirkan olehnya untuk mencari pendamping hidup. Ia tak suka terikat dengan komitmen, namun ia suka bersenang-senang dengan seorang mahasiswa manis yang ia temui di sebuah acara yang diadakan sepupunya dua tahun lalu.

Felix adalah mahasiswa biasa dan berperilaku layaknya remaja pada umumnya. Pemuda manis itu cukup terkenal di kalangan wanita di kampusnya karena wajahnya yang berpadu antara tampan dan cantik, juga suara beratnya yang membuat para wanita jatuh hati. Sayangnya Felix tidak pernah melirik para wanita itu. Felix lebih suka digagahi dan bukan menggagahi. Ketika ada lelaki yang mau menggagahinya dan memberikan barang-barang mewah padanya tentu saja ia terima meski dirinya harus sering membuka lebar kakinya kapanpun Changbin ingin melakukannya.

Bisa dibilang hubungan dua laki-laki itu hanyalah sebagai teman sex yang saling menguntungkan. Changbin terpenuhi kebutuhan biologisnya dan Felix terpenuhi kebutuhan tersiernya. Mereka hanya bersenang-senang dan tak ada cinta di dalam hubungan mereka. Mungkin?

Felix terganggu dalam tidurnya ketika merasakan bagian bawahnya sedikit ngilu. Perlahan mata pemuda manis itu terbuka dan yang ia temukan adalah Changbin yang sedang menciumi selangkangannya dan meninggalkan banyak bekas gigitan disana.

"Nghh kak."

Changbin mendongak kemudian lelaki itu tersenyum dan kembali memasangkan celana Felix seperti sedia kala sebelum kemudian beranjak bangun untuk berbaring di samping Felix.

Cup

"Nyenyak sekali tidurnya hm?"

Felix merengut kemudian memukul dada Changbin pelan dengan matanya yang masih setengah tertutup karena masih mengantuk. Tentu saja pemuda manis itu mengantuk karena hari masih gelap dan Changbin sudah mengganggunya.

"Kenapa kakak membuat tanda?"

"Di bagian sana tidak akan ada yang melihatnya kecuali kau telanjang di depan teman-temanmu. Kau tidak mungkin melakukannya kan?"

Felix membenamkan wajahnya di dada Changbin kemudian pemuda manis itu menggigit dada Changbin main-main membuat lelaki itu terkejut.

"Dasar kucing nakal. Jangan lakukan hal seperti ini dengan teman-temanmu atau aku akan membuatmu tidak bisa berjalan selama seminggu."

"Kakak membuatku merinding dengan kalimat itu. Terdengar seperti seorang kekasih yang posesif eh?"

"Benarkah? Haruskah aku jadi kekasihmu?"

Felix terkekeh pelan kemudian pemuda manis itu menyamankan posisinya di dalam dekapan hangat lelaki dewasa itu.

"Ketika itu terjadi aku pasti akan mempertanyakan kegilaan apa yang ada di dunia ini. Mana mungkin seorang Seo Changbin menjalin hubungan dengan seseorang."

Changbin tersenyum kemudian lelaki itu berucap tenang dengan tangannya yang bermain-main dengan rambut Felix.

"Aku bukan kekasih yang posesif. Ini lebih seperti seorang pemilik lukisan tak ingin lukisannya disentuh orang lain."

"Apa aku disamakan dengan sebuah benda?"

"Apa manusia bukanlah sebuah benda?"

Felix mendengus kemudian memejamkan matanya untuk menghirup aroma sabun yang menguar dari tubuh Changbin.

"Kakak gila," bisik Felix dengan pelan.

"Aku hanya gila ketika sedang bernafsu menggagahimu."

"Berhenti membicarakan hal vulgar dan biarkan aku kembali tidur."

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang