Afterglow III

1.8K 324 168
                                    


"Ini rumahmu?" Tanya Changbin ketika mobilnya sudah berhenti di depan sebuah pagar tinggi bercat hitam yang merupakan rumah Felix atau lebih tepatnya rumah ayah Felix.

"Iya."

Felix melepas sabuk pengamannya kemudian pemuda manis itu bersiap turun jika saja Changbin tidak menahan tangannya.

"Apa lagi?"

Changbin menjulurkan tangannya ke belakang untuk mengambil kotak P3K miliknya kemudian pemuda itu memberikannya pada Felix membuat pemuda manis itu mengerutkan keningnya bingung.

"Jangan lupa obati lukamu," ucap Changbin sembari menarik pelan tangan Felix untuk menerima kotak yang ia berikan.

Felix terdiam sejenak namun kemudian pemuda manis itu membawa serta kotak P3K milik Changbin keluar dari mobil pemuda itu. Changbin terus memperhatikan Felix sampai senyumnya mengembang ketika Felix berbalik ke arahnya dan mengucapkan sesuatu dengan canggung.

"Terima kasih," ucap Felix dengan cepat dan segera berbalik pergi meninggalkan Changbin yang segera melajukan mobil dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Menggemaskan," bisik Changbin dengan pelan.





Felix turun menuruni tangga untuk menuju ke arah dapur. Disana ia melihat ada ayahnya yang sedang duduk sendirian di meja makan dan pemuda manis itu tetap berjalan lurus tanpa ada niat menyapa ayahnya meski seharian mereka sama sekali tidak mengobrol apa-apa.

"Ada apa dengan kakimu?" Tanya ayah Felix ketika melihat putranya lewat di depannya dengan langkah yang sedikit tertatih.

"Bukan hal besar," jawab Felix dengan datar sembari terus berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dingin di kulkas.

"Apa kau baik-baik saja? Apa seseorang mencelakaimu? Kau sudah pergi ke klinik untuk memeriksakan luka itu?" Tanya ayah Felix dengan bertubi-tubi dengan nada yang terdengar khawatir.

"Sudah aku bilang ini bukanlah hal besar, aku hanya jatuh dan ini tidak ada hubungannya dengan orang lain."

Felix mengambil sebotol air dingin kemudian segera pergi meninggalkan dapur tanpa sedikitpun menoleh ke arah ayahnya membuat lelaki itu hanya bisa bersabar menghadapi putranya itu.

Felix kembali ke kamarnya kemudian pemuda manis itu meminum air dingin yang baru diambilnya sampai ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Pemuda manis itu lantas mengambil ponselnya dan menemukan sebuah nomor tidak dikenal menghubunginya. Felix mengedikkan bahunya dan segera mengangkat panggilan itu sembari berbaring di ranjangnya.

"Halo?"

"Hai kucing kecil."

Felix mengerutkan keningnya dan setelahnya segera mematikan panggilan tersebut karena ia sudah tau siapa yang menelponnya. Si ketua club pecinta hewan yang selalu mengganggunya, Seo Changbin. Ia tak tau apa keinginan Changbin sampai terus muncul di hidupnya meski ia terus menolak kehadiran pemuda itu.

Ting

Denting notifikasi pesan masuk kini mengalihkan perhatian Felix dan seketika ekspresi terganggu muncul di wajah manisnya ketika nomor Changbin kembali muncul layar ponselnya.

0110-xxxxx

|Aku tau kau akan menolak
panggilanku

Felix berdecak dan mengabaikan pesan tersebut namun Changbin kembali mengirim pesan padanya dan bahkan tidak hanya satu pesan saja membuat pemuda manis itu semakin kesal dan terpancing emosinya.

0110-xxxx

|Kucing kecil
|Lukamu sudah diobati?
|Ketika seseorang bertanya
harusnya kau menjawabnya kan?

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now