Realised

4.3K 341 187
                                    


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, sahabat memiliki satu makna yang sangat singkat, yaitu kawan. Sahabat adalah orang yang akan selalu berada di sisi kita dalam segala kesempatan. Persahabatan itu sendiri memiliki rasa tulus tanpa mempedulikan perbedaan yang ada dalam diri mereka. Termasuk pada tiga sekawan yang sudah berteman sejak mereka berada di bangku sekolah dasar.

Seo Changbin adalah seorang pemuda berusia 21 tahun, ia merupakan yang tertua dari mereka bertiga. Kini dirinya menempuh pendidikan di sebuah kampus ternama pada jurusan kriminologi. Changbin adalah pribadi yang tak banyak bicara, jarang mengekspresikan perasaan namun merupakan orang yang tulus dan peduli pada sekelilingnya.

Kedua ada Hwang Hyunjin, pemuda berusia 20 tahun yang memiliki kepribadian ceria dan humoris. Ia tak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan lebih memilih memasuki akademi tari untuk bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dancer profesional. Hyunjin suka bercanda, namun juga bisa sangat serius untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Yang termuda dari tiga sekawan itu bernama Lee Felix. Berusia 20 tahun dan kini menjadi mahasiswa di sekolah desain terkemuka di kota tempat tinggal mereka. Cita-citanya ingin menjadi seorang desainer handal seperti mendiang ibunya. Felix memiliki kepribadian yang ceria dan juga mandiri, namun juga memiliki sisi lembut yang membuatnya memancarkan keanggunan yang berkelas meskipun ia seorang laki-laki.

"Pelatih dance di akademi sepertinya ingin membunuhku, dia selalu memberikan pemanasan ekstra setiap harinya" keluh Hyunjin ketika sedang berkumpul bersama dua sahabatnya di sebuah cafe dekat akademi dance.

"Bukankah itu sudah menjadi resikomu?" Ucap Felix menanggapi sembari menatap ke arah Hyunjin yang terlihat sangat tertekan.

"Tapi latihan kali ini benar-benar keterlaluan, rasanya aku ingin kabur saja."

"Mau bagaimanapun kau harus tetap semangat menjalaninya."

Felix menyerahkan sapu tangannya pada Hyunjin untuk mengelap keringat yang masih tersisa di kening pemuda itu kemudian pemuda manis itu kembali menyesap kopinya dengan pelan. Felix melirik Changbin yang sedang sibuk dengan laptopnya kemudian pemuda manis itu menutupi layar laptop Changbin dengan telapak tangannya membuat Changbin menatap ke arahnya.

"Istirahat dulu 10 menit, mata kakak akan kelelahan jika terus menatap layar seperti itu," ucap Felix dengan nada lembut namun tegas membuat Changbin mengangguk dan menutup laptopnya sejenak.

Kebiasaan manis Felix adalah memanggil Changbin dengan sebutan kakak meskipun mereka berada pada angkatan sekolah yang sama. Dulu Changbin sudah sering meminta Felix memanggil namanya, namun pemuda manis itu bersikeras untuk memanggil dengan sebutan kakak karena Changbin satu tahun lebih tua darinya.

"Apa kau masih mau disini dan tidak kembali ke akademi?" Tanya Changbin pada Hyunjin yang terlihat masih cuek duduk di cafe meskipun seharusnya pemuda itu masih berada di ruang latihan.

"Sedang malas. Lebih baik disini memandangi Felix yang manis, imut, menggemaskan ini," ucap Hyunjin dengan gemas sembari mencubit pipi Felix membuat pemuda manis itu merengut tidak suka.

"Sakit, Hyujin."

"Gemas sekali, aku kan jadi takut jatuh cinta padamu," ucap Hyunjin dengan nada bercanda masih dengan tangannya yang mencubit pipi Felix dengan gemas.

Felix hanya bisa menghela nafasnya sedangkan Changbin yang memang tidak banyak bicara hanya memperhatikan dua sahabatnya dalam diam. Felix balas menatap Changbin untuk meminta pertolongan namun pemuda itu hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan tanda tidak mau membantu.

Beruntung bagi Felix karena setelah itu ponsel Hyunjin berbunyi nyaring membuat pemuda itu melepas cubitan yang membuat pipinya menjadi merah.

"Iya iya aku akan segera kembali!"

Three Words 3 [ChangLix] Onde histórias criam vida. Descubra agora