Part 8 : Quanzhen Sect

114 18 0
                                    

Liu Lingqi menarik tangan Jayapati menuju ke luar rumah. "Ikuti aku" kata Liu Lingqi. Kemudian ia menarik Jayapati keatas dan meringankan tubuhnya dan berlari dari satu atap rumah ke atap rumah lain. "Eh..eh lepaskan, kalau begini saja aku juga bisa !" Jayapati kemudian menarik tanganya dan meringankan tubuhnya pula. Ilmu Kungfu dan Kanuragan memiliki sifat yang berbeda. Keahlian Liu Lingqi untuk meringankan tubuh lebih halus daripada Jayapati.

Mereka memasuki kawasan hutan. Melompat dari satu ranting ke ranting lain tanpa mematahkan satupun. " Sebentar lagi kita akan sampai ". Teriak Liu Lingqi. Sebentar kemudian Liu Lingqi turun perlahan - lahan, diikuti oleh Jayapati. Mereka menghadap ke sebuah gapura berwarna hitam berlapis emas. Di depan gapura itu terdapat dua patung singa berwarna emas.

"Ayo masuk" ajak Liu Lingqi sambil menarik lengan Jayapati. Banyak anak - anak seusia mereka berdua sedang berlatih pedang di pelataran sebuah gedung berwarna emas merah. "Guru ! Aku telah tiba". Kenudian seorang tetua berbaju putih membawa cambuk dari bulu kuda berbalik tubuh dan melihat mereka. "Guru ini temanku Jia Yang dari Singhasari. Jia Yang ini guruku Qiu Changqing. ". Kata Liu Lingqi . "Hormatku pada Guru Qiu" Kata Jayapati sambil berlutut.

"Hmm.. bahasa Jawa Kuno." Kata Guru Qiu sambil mengibas - kibaskan cambuknya.

Secara tiba - tiba Guru Qiu menyabetkan cambuknya ke arah Jayapati. Jayapati secara refleks langsung terdorong ke belakang. Debu beterbangan. " Lawan Jia Yang !" Teriak Guru Qiu. Guru Qiu secara bertubi - tubi menyabetkan cambuknya. Semua sabetan berhasil Jayapati tangkis.Kemudian Jayapati berhasil memegang cambuk Guru Qiu. Kemudian, guru Qiu menarik cambuknya dan menatap mata Jayapati yang hanya berjarak 5cm darinya. " Lawan terus ".

Guru Qiu melemparkan Jayapati ke arah kanan. Ia berhasil menahan tubuhnya agar tidak jatuh. "Sekarang kita uji tenaga dalammu !!". Guru Qiu tiba tiba menyabetkan cambuknya hingga mengeluarkan suara dan sebuah tenaga. Jayapati tak diam. Ia kemudian menendang sebuah kursi pendek keatas dan akhirnya menghantam tenaga Guru Qiu yang membuat kursi itu terbelah menjadi dua. Guru Qiu terus menyabetkan cambuknya dengan tenaga dalam. Jayapati hanya bisa lari sambil meringankan tubuhnya diatas barisan kursi. Kemudian ia melompat keatas dan hinggap di atas rangka atap.

Guru Qiu kemudian menyabetkan cambuknya keatas. Jayapati segera mwnghindar. Rangka atap yang dihinggapi tadi kemudian terbelah dan jatuh tepat diatas kepala guru Qiu. " Hebat juga kau mampu memanipulasiku haha". Tepat 30cm patahan rangka tadi hampir mengenai kepalanya. Secara sigap ia membentuk formasi tangan, yaitu merekatkan jari telunjuk dan jari manis, kemudian ia arahkan keatas. Seketika patahan rangka tadi melayang dan berputar - putar di atas kepalanya. Kemudian ia hempaskan keatas, dan rangka atap tadi terpasang seperti semula.

"Tian Wuzhi, benarkan rangka atap tadi. Ma Saiying siapkan teh. Aku akan menjamu murid baruku ini. Hahaha" perintah Guru Qiu pada dua muridnya.

...

Jayapati, Liu Lingqi, dan Qiu Changqing duduk di sebuah tempat bersekat. Dihadapan berbagai hidangan dan seteko teh. "Yang'er. Aku tertarik dengan ilmu silatmu. Andai saja aku mampu mengkombinasikan ilmu kanuragan dengan Kungfu Quanzhen maka itu akan menjadi sebuah ilmu yang sangat hebat." Kata Qiu Changqing. "Tapi semenjak keruntuhan dinasti Song dan berdirinya dinasti Yuan, ilmu silat seperti ini semakin tersingkir. Tiap - tiap pendekar diburu dan disiksa oleh para Mongolia. Aku khawatir tempat ini akan ketahuan oleh para Mongolia." Lanjutnya.

"Guru, kemungkinan besar keinginan kita sama. Yang Mulia Kertanegara juga ingin menghancurkan mereka. " Jawab Jayapati. "Tepat !. Apabila kita mampu bekerjasama maka akan terjadi sebuah perubahan besar !". Kata Qiu Changqing. Kemudian ia menueruput teh yang telah dihidangkan. " Sekarang pulanglah. Pulihkan tenagamu. Kita akan gabungkan kekuatan esok hari !."

...

Vajra : Friend and RevengeOnde histórias criam vida. Descubra agora