Part 12 : Penemuan

76 9 0
                                    

Liu Lingqi dan Sun Yi kemudian pergi keluar bersama Guru Ma. Sementara Guru Qiu dan Jayapati tinggal di dalam untuk berlatih tenaga dalam.

"Qi'er keluarga Liu memiliki seni pedang ganda turun menurun. Aku yakin ayahmu tahu tentang jurus ini, tapi mungkin dia terlalu sibuk dengan urusanya." Kata Guru Ma sambil mengangkat dua buah pedang. Kemudian, Guru Ma menyerang Liu Lingqi dengan dua pedang. "Gunakan ilmu pedang  Quanzhen ! Taruh Chi mi di kedua tangam !". Liu Lingqi kemudian menangkis serangan pedang guru Ma. Ia terseret mundur  beberapa langkah. Kemudian ia melamparkan serangan guru Ma. Guru Ma secara cepat menyerang bagian kaki. Liu Lingqi kemudian menangkis serangan tersebut. Tapi guru Ma mengunci tangkisan Liu Lingqi dan melemparkanya kebelakang. Kedua pedang itu seketika terlempar dan memancap di tanah.

"Pedangnya berat ?" Tanya Guru Ma. "Benar guru. Tanganku belum seimbang dan belum terbiasa" Jawab Liu Lingqi. Guru Ma kemudian mengambil dua buah batu. "Hancurkan !". Minta Guru Ma pada Liu Lingqi. Liu Lingqi kemudian menepuk dua batu tersebut dan batu yang berada di tangan kiri Guru Ma seletika hancur dan berserakan. Sementara batu yang di tangan kanan hancur tapi tidak berantakan. "Liu Lingqi ! Sekarang kutugaskan kau untuk pindahkan batu - batu itu dengan tangan kiri, kemudian hancurkan dengan tangan kiri pula !" Perintah Guru Ma. "Siap Guru !"

Sementara itu, Guru Qiu bersama Jayapati berdiam di tengah - tengah aula sambil mempertemukan kedua tangan mereka. Cahaya - cahaya berwarna biru dan oranye menyelimuti mereka kedua. Tiba - tiba, mereka saling menyerang. Hembusan - hembusan tenaga dalam saling meluncur dari tangan mereka. Mereka juga berlompatan dari satu tiang ke tiang lainya. "GELAP NGAMPAR !!" Jayapati berteriak. Seketika tenaga dalam berwarna biru meluncur kencang. "XIAO LONG naga kecil !!" Guru Qiu juga mengeluarkan tenaga dalam berbentuk naga yang kemudian melebur Gelap Ngampar walaupun Gelap Ngampar milik Jayapati masih bisa lolos dari serangan Naga Kecil. Efeknya, guru Qiu terseret mundur beberapa langkah. "Hebat" kata Guru Qiu.

...

"Sun Yi !," teriak Guru Ma pada Sun Yi. Kemudian, Guru Ma segera menyerang Sun Yi dengan pedang. Sun Yi pun menangkis serangan cepat itu dengan lincah. Guru Ma kemudian menyabetkan pedangnya ke samping. Sun Yi kemudian melompat dan bersalto ke belakang. Kemudian mereka saling mempertemukan pedang mereka. Sun Yi dengan lincah mendorong Guru Ma dengan ilmu meringankan tubuh. "Hebat Yi'er, siapa yang mengajarimu ilmu pedang ini ?" Kata Guru Ma dengan tersenyum. "Ayahku pernah mengajariku ilmu pedang ini. Tapi ia tidak mengatakan ilmu ini turun - menurun atau tidak." Jawab Sun Yi.

BRAAKK !!!. Terdengar suara batu yang pecah. "Sudah guru !" Kata Liu Lingqi dari kejauhan. "Angkat pedangmu ". Teriak Guru Ma. Kemudian, ia menyerang Liu Lingqi dengan jurus yang sama. Tetapi, ketika tangkisan Liu Lingqi dikunci, ia berhasil membukanya. Liu Lingqi kemudian berputar sambil melemparkan serangan kembali. Guru Ma kemudian menyerang pedang Liu Lingqi. Pedang kanan menyerang pedang kiri. Liu Lingqi awalnya kebingungan, namun ia berhasil menangkisnya. "Bagus Liu Lingqi !, perbanyak latihan lagi !" Kata Guru Ma. "Siap guru !" Kata Liu Lingqi.

...

Matahari hendak mentembunyikan sinarnya. Liu Lingqi, Jayapati, dan Sun Yi kemudian meringankan tubuhnya dan melompati dahan - dahan pohon. Kemudian, mereka tiba di rumah mereka.

"Maoshan ! Kami pulang " teriak Liu Lingqi. "Ah, kebetulan, tuan. Aku kehabisan cat hitam. Ketika aku hendak beli, tokonya tutup. Sementara pesanan keris sudah hampir jadi. Bilah keris sudah hampir 90 persen kata perajin besi langganan kita. Dan aku butuh untuk mengerjakan gagangnya." Kata Maoshan sambil menemui Liu Lingqi.

"Baik, akan ku buatkan tunggu ya." Kata Liu Lingqi. "Emm. Kalian berdua ganti bajulah" lanjutnya. "Akan kubuatkan makanan khas Selatan !" Kata Sun Yi. Ekspresinya kali ini berbeda daripada biasanya". Jayapati dan Sun Yi kemudian pergi kebelakang.

Liu Lingqi kemudian pergi ke ruang kerja. Ia mengubek - ubek lemari - lemari. Sampai ke kolong kasur tempat Maoshan istirahat. " Dimana ya, aku menyimpan arang ". Gumam Liu Lingqi. Tiba - tiba ia menemukan sebuah kotak berwarna merah berukir emas. Ia membukanya dan ia menemukan sebuah benda.

"Benda apa ini ??" Tanya Liu Lingqi pada dirinya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Benda apa ini ??" Tanya Liu Lingqi pada dirinya.

Vajra : Friend and RevengeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant