Part 26 : The Descendant of Shu Han

46 2 2
                                    

"Tadi aku menemukan buku yang bergambar benda yang kutemukan ketika hendak berangkat kemari. Tapi aku tidak sempat membacanya di sana, jadi aku bawa kesini". Liu Lingqi berbicara dengan nada rendah kepada Jayapati.

"Seharusnya kamu bilang ke Tuan Zhuge dulu, nanti pasti dipinjamkan". Kata Jayapati.

"Yaa, tapi kan.."

"Sudah larut malam, kamu tidur di atas sana. Biar aku tidur di bawah".

...

Pintu kamar Jayapati dan Liu Lingqi terbuka perlahan-lahan. Walaupun demikian, suata derit pintu tetap terdengar jelas . Kemudian masuklah sesosok manusia ke dalam kamar itu.

"Siapa itu " Liu Lingqi terbangun walaupun belum sepenuhnya.

Sosok tersebut segera menghampiri Liu Lingqi dan membekap mulutnya sampai Liu Lingqi tersungkur ke belakang .

"Jiang Ren !".

"Sssst". Jiang Ren menenangkan Liu Lingqi yang hampir berteriak.

"Ada apa ini ribut - ribut". Jayapati terbangun sambil mengucek - ucek mata nya. Kemudian ia menoleh ke arah Liu Lingqi.

"Lingqi !"

Liu Lingqi yang masih tergeletak di bawah badan Jiang Ren segera bangun dan mendorong lelaki di atas tubuhnya itu.

Plak !

Liu Lingqi menampar wajah Jiang Ren.

"Dasar mesum ! Kau sudah gila ya !??"
Liu Lingqi berteriak kepada Jiang Ren.

"Diam ! Tuan Zhuge sedang menerima tamu dari keluarga Cao, Sima, dan Orang Mongolia". Jiang Ren berkata sambil mengelus - elus wajahnya yang terkena tamparan.

"Matahari bahkan belum sepenuhnya terbit". Kaya Jayapati sambil membuka tirai jendela. "Itu bukannya Cao Kang, Sima Qian, dan Pangeran Jinlong ?". Lanjutnya.

Liu Lingqi dengan terburu - buru menghampiri Jayapati hendak ikut mengintip.

"Benar, hendak apa mereka ke sini ?" Liu Lingqi berkata sambil mengrenyitkan dahinya. " Jangan - jangan !?". Ia tampak panik. Kemudian ia mencari - cari sesuatu di meja - meja dan tas nya.

" Mati aku !"

"Jia Yang ! Mereka pasti mencari buku itu !". Kata Liu Lingqi sambil menghadap ke Jayapati. " Mereka berhasil mengambil benda itu dari ku ketika kita menangkap Yueyang dan Pranandaka. ".

Kemudian, Liu Lingqi menemukan buku yang ia curi dari perpustakaan tuan Zhuge. "Sepertinya mereka mencari buku petunjuk dari benda itu".

...

"Ayo kita berangkat"

Matahari mulai menyingsing tinggi. Jiang Ren, Liu Lingqi, dan Jayapati menunggang kuda mereka dan pergi menuju ke Kota Jiangning. Prajurit Mongolia yang menjaga rombongan pangeran Jinlong tampak masih berjaga di luar, berarti Pangeran Jinlong , Cao Kang, dan Sima Qian belum keluar dari ruang pertemuan.

"Akhirnya kita keluar dari labirin yang membingungkan ini" Kata Liu Lingqi.

"Perjalanan ke Jiangning masih 15 km dari sini" Kata Jiang Ren. "Tapi kita bisa memotong 5 km lewat sini".

Jiang Ren tiba - tiba memacu kudanya dengan cepat. Liu Lingqi dan Jayapati segera memacu kuda masing - masing mengikuti Jiang Ren.

Melewati sungai, hutan, desa - desa kecil, reruntuhan kuil, dan berbagai pemandangan lainnya.

"Lingqi !". Jayapati mendekatkan kuda nya ke kuda Liu Lingqi.

"Buku tadi di mana sekarang ?".

"Aku bawa, kenapa ?" Liu Lingqi menjawab pertanyaan Jayapati, namun tetap fokus memacu kudanya.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now