Part 25 : The Descendant of Sleeping Dragon

51 4 4
                                    

Jayapati segera melesat mengikuti jalan labirin itu.

"Jiang Ren ! Lingqi !"

Jiang Ren dan Liu Lingqi tampak sangat kelelahan, padahal suhu di tempat itu sangatlah dingin.

"Mereka terlalu banyak !" Teriak Liu Lingqi.

Liu Lingqi yang tidak fokus terkena hantaman tangan di perutnya dan tersungkur seketika.

Jayapati segera menghampiri Liu Lingqi dan membangunkannya.

"Kau tidak apa - apa ?" Tanya Jayapati

Liu Lingqi hanya menggeleng.

"Tunggu sebentar, aku akan mencari bantuan !" Kata Jiang Ren.

Ia tampak menggenggam sebuah bola, kemudian ia melemparkannya ke atas. Tak berapa lama benda itu meledak dan membuat kembang api besar.

Terdengar samar - samar suara derap kuda dari arah pintu keluar labirin.

"Paman Guan Hong !" Teriak Jiang Ren sambil menunjuk ke arah orang yang berkuda dari pintu keluar.

Orang itu seperti berusia 45 tahunan. Berbadan besar, berjenggot panjang dan tampak sangat bijaksana. Senjatanya berupa tombak panjang yang mata nya menyerupai golok.

Orang bernama Guan Hong itu menyeret senjatanya dari atas kuda. Kemudian menendangnya dengan satu kaki nya dan akhirnya melayang dan jatuh tepat di tangannya.

Tebasan demi tebasan menembus barisan prajurit Mongolia. Barisan yang semula tertata menjadi tidak karu - karuan.

"Biarkan paman Guan yang membereskan ini semua. Kita pergi temui temanmu". Kata Jiang Ren.

"Apa kau yakin ?" Kata Jayapati

"Tidak usah khawatir, aku sudah menyuruh seseorang untuk memblokade labirin." Jawab Jiang Ren.

"Baiklah kalau begitu".

...

"Bagaimana kondisi Huang Shi" Tanya Jayapati.

"Sudah lebih baik" Kata Lu Han.

"Cepat kalian semua masuk !" Teriak Jiang Ren dari arah gerbang rumah Zhuge Zhan.

Mereka berlima kemudian masuk ke dalam rumah yang cukup besar itu.

Rumah itu berbentuk kompleks yang terdiri dari beberapa rumah. Suasananya sangat asri dengan berbagai jenis tumbuhan ada di dalamnya.

" Kalian bisa bawa temanmu ke dalam rumah pengobatan". Kata Jiang Ren sambil membuka pintu sebuah rumah. Bau rempah - rempah seketika menyengat.

Huang Shi segera ditidurkan di kasur di rumah pengobatan tersebut. Kemudian Jiang Ren memberinya sebuah pil obat.

"Sebaiknya ia beristirahat sejenak. Dan jangan diganggu" Kata Jiang Ren.

Mereka berempat segera keluar.

"Kalian bisa tinggal di rumah itu" kata Jiang Ren, sambil menunjuk ke sebuah rumah. "Rumah itu diperuntukkan khusus untuk tamu"

...

Tok tok tok

"Siapa itu ?" Kata Liu Lingqi.

Liu Lingqi kemudian membuka pintu.

"Kalian di ajak makan siang oleh tuan Zhuge"

Jiang Ren sudah berdiri di depan pintu sambil mengemut gula - gula yang ada di tangannya.

Pakaiannya sudah berubah dari pakaian biasa menjadi pakaian resmi berwarna biru emas. Rambutnya yang semula acak - acakan disisir dan diikat dengan rapi, beraksesoris keemasan. Rambutnya pun tampak mengkilat terkena minyak.

Vajra : Friend and RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang