Part 46 : Kebenaran Absolut (1)

34 4 4
                                    

Liu Lingqi berhasil membuat Si Taois Hitam itu kewalahan. Namun, Liu Lingqi seperti sedikit lengah waktu itu.

"Coba rasakan sensasi Tapak Emas Seribu Tahun". Zhun Shang Hong berhasil punggung Liu Lingqi sampai-sampai Liu Lingqi hampir saja tercebur ke dalam kolam.

"Walaupun Tapak Emas itu lima ribu tahun pun rasanya akan hilang dalam satu detik".Teriak Liu Lingqi sambil menyeimbangkan posisi tubuhnya.

"Kalau jurus Pukulan Kilin Giok pasti tidak akan bisa bertahan !". Zhun Shang Hong menyumbar Liu Lingqi.

Ia kemudian melesat sambil menghunuskan pukulannya.

Liu Lingqi tersenyum sinis.

Kemudian ia membentuk beberapa gerakan tangan kemudian melesat menghampiri Zhun Shang Hong.

Kedua jurus itu saling menghantam.

Adu tenaga dalam tidak dapat dihindarkan kala itu. Kedua pendekar itu saling menahan di udara.

Zhun Shang Hong akhirnya terpental, walaupun tidak sampai keluar arena. Liu Lingqi kemudian menghela nafas panjang dan turun dari udara.

"Tenaga dalam ini sekilas mirip ilmu yang ada di Kitab 9 Yang yang sudah lama hilang. Cao Kang, hati-hati terhadap anak ini. Bisa jadi kamu akan menjadi korban keganasan ilmu Kitab 9 Yang". Bisik Zhun Shang Hong kepada Cao Kang.

"Hei tua bangka ! Kamu mengaku kalah ?". Liu Lingqi mencoba memprovokasi Zhun Shang Hong agar mau menyerang.

"Cao Kang, ambilkan pedang yang ada di situ". Pinta Zhun Shang Hong kepada Cao Kang.

Cao Kang menurut saja.

"Liu Lingqi ! Rasakan jurus pedang sekte Tao Hitam !".

Zhun Shang Hong menghunuskan pedangnya dan melesat ke arah Liu Lingqi.

"Lingqi ! Tangkap !".

Jiang Ren melemparkan pedang kembar Liu Lingqi.

Liu Lingqi menangkap pedang itu dengan sigap. Kemudian menyilangkan kedua pedang itu.

Pedang Zhun Shang Hong menghantam pedang Liu Lingqi yang disilangkan di depan dada.

Liu Lingqi mundur menyusuri permukaan air.

Namun, kemudian ia memutar balik keadaan. Ia menahan serangan pedang Zhun Shang Hong dengan kekuatan penuh.

Sedikit demi sedikit pedang Zhun Shang Hong hancur menjadi potongan-potongan kecil.

Liu Lingqi kemudian menghempaskan pedangnya ketika pedang Zhun Shang Hong hampir hancur.

Zhun Shang Hong akhirnya terpelanting jauh hingga keluar arena.

Liu Lingqi kemudian mundur dan keluar dari arena. Lalu ia memberikan penghormatan kepada tuan Yuan.

"Pemenang babak ini adalah Liu Lingqi !". Xue Yindan mengumumkan hasil pertarungan waktu itu.

"Selamat ya". Kata Jayapati sambil tersenyum.

Liu Lingqi membalasnya dengan senyuman hangat.

"Siapa kali ini yang akan ma..".

Tiba-tiba terdengar suara seruling yang ditiup satu nada seperti peluit dengan sangat kencang memekikkan telinga, ketika Tuan Yuan belum selesai berbicara.

Semua orang yang hadir tampak mencari-cari sumber suara sambil menutup telinganya.

"Lihat !".

Salah seorang penjaga menunjuk ke arah rumpun bambu.

Vajra : Friend and RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang