Part 45 : Kolam Penentuan

19 4 0
                                    

"Kita sudah sampai".

Yuan Shui membukakan pintu kereta kuda.

"Tempat apa ini ?". Tanya Jayapati.

"Ini adalah kolam buatan untuk menampung air dari sebuah mata air yang tidak pernah mengering".

"Benar-benar tempat yang ideal untuk berlatih, di lereng gunung yang asri, dan sepi dari keramaian".

"Setidaknya, satu bulan sekali, ayah pasti kemari untuk berlatih".

Setelah Anindhya, Liu Lingqi, dan Jiang Ren turun, mereka berlima segera memasuki gerbang.

Terlihat sebuah kolam besar yang disekelilingnya sudah diberi pagar kayu. Panjang kolamnya sekitar 50 meter dan lebarnya 25 meter. Di salah satu sisi pinggirnya terdapat sebuah paviliun kecil.

Kolam itu dikelilingi dengan tembok yang tidak terlalu tinggi sebenarnya, yaitu setinggi satu orang dewasa. Tembok tersebut diukur dengan hiasan seperti tumbuhan yang merambat.

Di keempat sudut kolam, terdapat empat buah batu yang disusun sedemikian rupa yang mengalirkan air dari sumber mata air.

"Seberapa dalam kolam ini ?". Tanya Jayapati kepada Yuan Shui.

"Cukup untuk menenggelamkan satu orang".

Yuan Shui kemudian tampak seperti melihat sesuatu.

"Sepertinya ayah sudah datang".

Gerbang utama dibuka oleh para prajurit, tak lama kemudian datanglah Tuan Yuan Long diikuti dengan 5 anaknya dan penasihatnya Xue Yindan.

Tak lama kemudian, datanglah Cao Kang yang diikuti dengan Pangeran Jin Long, Sima Qian, Zhun Shang Hong, dan Yuan Huo.

"Baik, segera kita mulai saja".

Kata Tuan Yuan Long tak lama setelah Cao Kang dan kawannya selesai mempersiapkan diri.

"Xue Yindan, tolong bacakan peraturannya".

Xue Yindan segera berdiri dan membuka sebuah gulungan kertas.

"Kepada semua orang, harap mendengarkan dan memahami setiap peraturan yang telah ditetapkan.
1. Pelaksanaan pertandingan akan dilakukan satu lawan satu tanpa ada yang menggantikan . Bebas menggunakan senjata maupun tidak dengan syarat jika satu pihak menggunakan senjata, maka pihak lain juga menggunakan senjata. Begitupula apabila tidak menggunakan senjata.

2. Pertandingan akan dilaksanakan di atas kolam. Tidak termasuk keempat batu yang berada di tiap sudut.

3. Satu pihak dinyatakan kalah apabila keluar dari arena pertandingan, kehilangan nyawa, terbukti melakukan kecurangan, atau menyerah.

Semua peraturan sudah aku bacakan, apabila ada yang perlu dipertanyakan, dipersilahkan".

Xue Yindan segera duduk kembali ke tempatnya.

"Baik, siapa yang akan maju duluan ?". Tuan Yuan bertanya kepada kedua pihak sambil menyeruput teh hangatnya.

"Biar aku saja yang pertama maju". Pangeran Jin Long seperti tidak gentar menghadapi tantangan Tuan Yuan.

"Jayapati, akan ku coba kekuatan pangeran Mongolia itu. Aku pernah bertarung sekali dengannya ketika baru saja datang kemari". Anindhya melepas sarung tombaknya dan memegang gagang tombaknya dengan erat.

"Baik, hati-hati".

Anindhya menarik nafas panjangnya.

Seketika ia melesat sambil mengembuskan nafas panjangnya.

Vajra : Friend and RevengeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora