Part 27 : Perempuan Nusantara

52 4 10
                                    

Mereka bertiga memasuki ke dalam gedung yang cukup besar itu.

"Selamat datang, silahkan kemari".
"Selamat datang pendekar, ada yang bisa saya bantu"
"Tuan, silahkan"
"Tuaaaan.."

"Tempat apa ini " Jayapati tampak kebingungan. Dirinya dikerumuni oleh belasan perempuan penghibur .

"Di tempat asal mu tidak ada tempat seperti ini ? Kasian..". Jiang Ren berkata kepada Jayapati.

"Pendekar Jiang, ada yang bisa saya bantu ?". Seorang wanita berbicara dengan lembut kepada Jiang Ren.

"Aku mau menemui kakak Ma". Jiang Ren menjawab pertanyaan tersebut dengan lembut pula.

Semua wanita di tempat itu berteriak ketika nama 'Ma Yitian' disebut.

"Pendekar Ma berada di lantai atas, silahkan ikuti saya". Perempuan penghibur itu kemudian berbalik badan dan berjalan ke lantai atas.

"Kau mengenal wanita - wanita ini ?" Liu Lingqi bertanya dengan sedikit geregetan.

"Tidak semuanya". Jiang Ren menjawab.

"Kau sering ke sini ?"

"Tidak juga"

"Kalau gitu kenapa mereka sangat menyambut kau ? Dan kau tampaknya populer di sini ?"

"Kemungkinan pertama, karena aku secara tidak langsung adalah 'adik' dari kakak Ma. Kemungkinan kedua karena aku memang tampan". Kata Jiang Ren dengan sangat percaya diri.

" Aku tampar lagi mati kau !". Liu Lingqi Jengkel.

...

Perempuan yang mengantar mereka bertiga meninggalkan mereka sesampainya di depan sebuah ruangan.

Jiang Ren kemudian mengetuk pintu itu.

"Masuk !". Terdengar suara dari dalam ruangan.

Jiang Ren menggeser pintu yang terbuat dari kayu dan kertas itu.

Di dalamnya hanya ada seorang laki - laki muda berusia 20 tahunan, duduk di pinggiran sebuah kasur sambil memegang segelas arak.

"Kak Ma ?". Jiang Ren mengintip wajah Ma Yitian yang sedang menunduk.

"Suasana hati ku senang buruk". Ma Yitian menjawab pertanyaan Jiang Ren. "Wanita - wanita itu setiap hari mengganggu saja". Ma Yitian kemudian menenggak arak yang ada di tangannya. " Tapi memang risikonya menjadi populer di sini". Ia kemudian tertawa.

Jiang Ren melemparkan dirinya ke atas kasur yang diduduki Ma Yitian.

"Tuan Zhuge menginginkan semua anggota Shu Han untuk berkumpul besok". Kata Jiang Ren sambil tiduran di kasur.

"Kekanak - kanakan sekali". Liu Lingqi memalingkan wajahnya dari Jiang Ren.

Tiba - tiba dari luar terdengar suara keributan. Suara dentingan senjata juga terdengar cukup kencang.

Ma Yitian beranjak dari duduknya. Kemudian menggapai pakaian luarnya uang tergantung di salah satu dinding. Kemudian ia keluar dan melihat kejadian itu dari pinggir pagar lantai atas.

Jayapati, Liu Lingqi, dan Jiang Ren seketika mengikuti Ma Yitian dengan penasaran apa yang terjadi sebenarnya di luar.

Tampak sesosok wanita bercadar bertarung dengan membawa sebuah tombak berukuran 90 cm dengan seorang laki - laki paruh baya. Laki - laki itu tampak kewalahan menangkis serangan wanita itu menggunakan pedangnya.

"Wanita seperti itu adalah tipeku". Ma Yitian tiba - tiba tersenyum sumringah dan melesat dari lantai atas ke lantai bawah.

Lelaki paruh baya yang bertarung itu ia dorong untuk menyingkir. Sementara pedang yang ia pakai direbut oleh Ma Yitian.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now