Part 28 : Kembang Api

69 4 0
                                    

"Kau baru mengenalku 2 hari dan kamu sudah berbicara seperti itu, yang benar saja". Kata Liu Lingqi sambil tertawa.

"Kalau laki - laki sudah jatuh cinta. Dia akan menjadi gila". Jiang Ren masih menunjukkan mimik muka serius.

Liu Lingqi melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jiang Ren.

"Jiang Ren, ku hargai apa yang kau lakukan hari ini. Namun aku masih belum bisa memutuskan". Liu Lingqi berkata kepada Jiang Ren.

Tak tampak ada rasa kecewa dari raut muka Jiang Ren. Tiba - tiba ia tertawa.

"Jiang Ren, maaf".

"Hahaha, tidak apa - apa". Jiang Ren kemudian berdiri dan pergi untuk mengambil makanan.

Liu Lingqi benar - benar tidak enak hati dengan Jiang Ren. Bukannya ia tidak suka dengannya, tetapi ia tidak mau membuat dia kecewa di kemudian hari.

...

Mereka berempat segera pergi dari tempat itu. Warung itu tampak dirapikan karena akan segera tutup.

Mereka berempat memacu kuda mereka menembus malam. Angin musim dingin cukup kencang menembus tulang.

Untungnya beberapa hari ini tidak turun hujan salju.

Raut muka Liu Lingqi masih menampakkan rasa bersalah. Tatapannya seakan - akan kosong.

Jiang Ren tiba - tiba merengkuh tali kekang kuda Liu Lingqi dan menariknya, sehingga kuda Liu Lingqi berbelok.

Liu Lingqi seketika terhenyak dan kembali sadar.

"Kau hampir menabrak pohon tadi". Kaya Jiang Ren sambil terkekeh. "Kalau kamu mengantuk, tidurlah biar aku yang mengendalikan kuda mu".

Tiba - tiba Liu Lingqi roboh. Ia tampak kelelahan. Untungnya Jiang Ren berhasil menangkap tubuh Liu Lingqi.

"Jayapati, berhenti sebentar". Kata Jiang Ren sambil menoleh ke belakang.

Jayapati dan Anindhya seketika berhenti.

Jiang Ren kemudian memberdirikan tubuh Liu Lingqi, kemudian ia duduk di kuda Liu Lingqi, sementara Liu Lingqi ia tidurkan di dadanya.

"Ayo kita berjalan lagi".

Kuda Jiang Ren ditambatkan dengan kuda Liu Lingqi, sehingga ketika kuda Liu Lingqi berjalan, maka kuda Jiang Ren juga akan berjalan.

...

Fajar mulai menyingsing. Hawa hangat mulai menyebar. Suara kicau burung - burung terdengar sedikit.

Liu Lingqi kemudian membuka matanya. Tatapannya tampak masih remang - renang. Kemudian ia mengedipkan matanya beberapa kali.

"Jiang Ren !"

Jiang Ren kemudian menahan tubuh Liu Lingqi yang seakan hendak pergi karena mengetahui Jiang Ren duduk di kuda nya, dengan satu tangannya.

Liu Lingqi hanya melirik wajah Jiang Ren dari tempat duduknya.

Tiba - tiba kakinya menghentak pijakan kaki di pelana kuda. Kemudian ia melayang di udara dan bersalto kebelakang. Kemudian mendarat di kuda Jiang Ren yang ditambatkan di kuda Liu Lingqi.

"Aku bisa mengendalikan kuda sendiri !". Liu Lingqi berkata kepada Jiang Ren sambil melepaskan tambatan tali yang mengikat kuda Jiang Ren dan kuda Liu Lingqi.

Tiba - tiba kuda yang ditunggangi Liu Lingqi lepas kendali. Kuda itu melesat dengan cepat.

"Hei !". Jiang Ren kemudian mengejar Liu Lingqi, begitupula Jayapati dan Anindhya.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now