Part 32 : Arkadaya

37 3 2
                                    

Zhuge Zhan tiba - tiba beranjak dari tempat duduknya dengan raut muka yang sangat semangat.

"Jika Iswara adalah dewa penjaga arah matahari terbit, seharusnya jurus inilah yang mampu menandingi kehebatan Kitab 9 Yin yang dipelajari oleh Cao Kang".

"Benar !". Liu Lingqi juga tampak bersemangat.

"Kitab 9 Yin dikenal sebagai kitab 9 Rembulan, sementara untuk menandinginya harus menggunakan kitab 9 Yang atau yang dikenal sebagai kitab 9 Matahari".

"Sayangnya, kitab 9 Yang sudah hilang entah kemana". Zhuge Zhan menghela nafasnya.

"Ada baiknya, kita langsung mencoba meditasi yang dituliskan di dalam buku". Jayapati juga tampak bersemangat.

"Bagus !, Kita akan berlatih bersama besok pagi sebelum matahari terbit". Zhuge Zhan berkata sambil menghadap Jayapati.

Jayapati hanya mengangguk.

"Kalau begitu saya izin dulu, untuk memaksimalkan meditasi ini saya akan menyiapkan berbagai perlengkapan upacara". Jayapati memberi salam kemudian keluar dari ruang perpustakaan itu.

"Kalau begitu saya juga ikut dengan Jayapati". Liu Lingqi kemudian memberi salam dan hendak keluar.

"Qi'er !". Zhuge Zhan memanggilnya.

Liu Lingqi seketika menoleh ke belakang.

"Aku ingin setelah ini kamu belajar ilmu pedang dengan Jiang Ren". Zhuge Zhan berkata dengan santainya.

"Apa !". Liu Lingqi sangat terkejut dengan perkataan Zhuge Zhan.

"Jiang Ren sudah lama mempelajari Ilmu Pedang Hati Suci namun belum maksimal karena ilmu ini harus dimainkan secara berpasangan". Zhuge Zhan berkata sambil memalingkan mukanya.

"Aku tahu kau menggunakan ilmu pedang ganda Liu Bei, dengan Ilmu Pedang Hati Suci ini seharusnya serangan mu menjadi lebih hebat".

Liu Lingqi hanya bisa pasrah. Tapi memang benar. Ilmu Pedang Hati Suci yang diprakarsai oleh Xiao Longnu ini adalah ilmu pedang ganda yang dimainkan secara berpasangan.

...

Zhuge Zhan duduk di hadapan Liu Lingqi dan Jiang Ren yang sedang berlatih pedang di tangan taman. Sementara Jayapati dan Anindhya tampak sibuk mencari bunga untuk melakukan persembahyangan.

"Ayolah, semangat sedikit". Jiang Ren tampak memohon kepada Liu Lingqi.

Liu Lingqi tampak membenarkan posisi kuda-kuda nya.

"Cukup tirukan gerakanku".

Jiang Ren kemudian melakukan jurus - jurus Pedang Hati Suci. Sebuah ilmu pedang yang dipopulerkan oleh pasangan pendekar Xiao Longnu dan Yang Guo dari Kuburan Kuno.

"Sekarang tirukan !". Perintah Jiang Ren.

Liu Lingqi menirukan jurus demi jurus yang dicontohkan oleh Jiang Ren.

"Seharusnya tangan kananmu agak naik sedikit. Kemudian tangan kiri mu posisinya berada di sini". Jiang Ren memegang tangan Liu Lingqi, kemudian memposisikannya di posisi yang benar.

Liu Lingqi tampak menatap Jiang Ren."Beraninya bocah ini memegang tanganku" gumamnya.

"Lemaskan tubuhmu !". Perintah Jiang Ren.

Jiang Ren yang berada di belakang Liu Lingqi mengarahkan tangan. Liu Lingqi dengan memegangnya. Kemudian ia mempraktikkan jurus Ilmu Pedang Hati Suci dengan tubuh Liu Lingqi.

"Sekarang tirukan sendiri".

Liu Lingqi menirukan jurus yang telah diarahkan oleh Jiang Ren.

Tiba-tiba ia terpeleset oleh tanah taman yang sedikit liat.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now