Part 71 : H-3

65 6 1
                                    

"Kakak Liu !"

Sun Yi dengan cepat mengenali wajah perempuan yang memanggilnya itu dan kemudian ia mendekatinya.

Liu Lingqi lantas memeluk pemuda itu erat-erat selama beberapa saat.

"Sun Yi mau makan apa ? Sup ikan ? Ayam bakar ? Nasi tim ?"

"Liu jiejie, aku tidak lapar," Sun Yi mencoba menolak tawaran Liu Lingqi.

"Ahh, kamu baru saja melakukan perjalanan jauh, kamu pasti lapar. Lagipula pertemuan di aula besar akan digelar masih cukup lama. Setidaknya makanan kecil, ya"

Liu Lingqi terus memaksa laki-laki keturunan Sun Jian itu agar makan sejenak sebelum pertemuan di aula besar diadakan.

Sifat pemalu Sun Yi seperti sulit untuk hilang sepenuhnya. Bahkan kepada orang yang sudah ia kenal dekat. Tapi mau bagaimana lagi. Perempuan itu terus memaksa sampai-sampai perempuan itu menarik tangannya dan menggelandangnya entah kemana.

Dari koridor ke koridor mereka berdua berlarian. Hingga mereka sampai di tempat kesukaan semua orang.

Bagian belakang dapur.

Tempat yang langsung menghadap ke arah taman itu sangat nyaman untuk digunakan beristirahat. Angin yang berembus sepoi-sepoi membuat siapapun yang duduk di tempat itu tak ingin segera beranjak darinya.

"Kamu duduk di sini, aku ambilkan makanan," ucap Liu Lingqi sambil mempersilahkan pemuda berusia sekitar 16-17 tahun itu untuk duduk di salah satu anak tangga, lantas pergi untuk mengambil makanan yang ada.

Sun Yi mengangguk perlahan sambil menampakkan senyumannya yang ramah. Sesekali ia menyibakkan poni rambutnya yang sedikit mengganggu penglihatannya.

Tak lama Liu Lingqi kembali sambil membawa sebuah pengukus kecil dari bambu yang sedikit panas sehingga perempuan itu perlu menggunakan sebuah kain untuk membawanya.

Ia lantas duduk di sebelah Sun Yi dan membuka kukusan bambu itu tepat di depan muka Sun Yi.

"Woah," Sun Yi mencoba menghalau asap yang mengepul keluar tepat setelah tutup pengukus bambu itu dibuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Woah," Sun Yi mencoba menghalau asap yang mengepul keluar tepat setelah tutup pengukus bambu itu dibuka.

"Kamu ambil satu,"

Laki-laki itu menuruti perintah Liu Lingqi untuk mengambil salah satu dari tiga buah mantou hangat yang baru saja dientas dari pengukus besar. Lantas menggigitnya tanpa ragu.

Baru saja Liu Lingqi hendak menggigit mantou miliknya, tiba-tiba pandangannya teralihkan ke arah sosok laki-laki yang bersandar di pintu dapur di belakang dirinya. Siapa lagi kalau bukan Jiang Ren.

"Boyue, kalau kamu ingin kemari lah. Masih ada satu," Liu Lingqi mencoba menawarkan mantou yang tersisa satu kepada laki-laki itu.

Dengan segera, pemuda bermarga Jiang itu menghampiri kakaknya dan duduk tepat di sebelahnya, sehingga Liu Lingqi duduk dihimpit oleh dua orang laki-laki muda.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now