Part 24 : The Descendant of Boyue

50 4 3
                                    

"Coba kamu bayangkan, kamu dikejar oleh harimau di depanmu dan singa di belakangmu dan kamu ada di antara dua jurang di kanan dan kiri". Kata Liu Lingqi pada Jayapati.

"Entahlah" Jayapati menghela nafas, kemudian menendang sebuah kerikil."Aku belum pernah mengalami kejadian seperti itu".

"Dan sepertinya tidak akan mungkin terjadi" Kata Liu Lingqi.

"Pertanyaan itu mudah sekali !"

Kata seseorang yang tiba - tiba melesat dari atas dan mendarat persis di depan Liu Lingqi dan Jayapati. Wajahnya masih samar oleh kabut.

"Siapa kau !?". Liu Lingqi mencabut pedang yang ia selalu bawa dan menghunuskannya ke arah orang itu.

"Jiang Ren, murid dari tuan Zhuge Zhan ". Kata orang itu percaya diri.

Kabut perlahan menghilang menampakkan wujud seorang laki - laki remaja berusia 17 tahun.

"Hampir semua tamu dari tuan Zhuge tidak bisa mengerjakan pertanyaan dari ku.." kata nya dengan percaya diri.

"..padahal itu sangat mudah". Kata Jiang Ren, kemudian merebut kertas pertanyaan dari tangan Liu Lingqi menggunakan pedang.

"Hei !" Liu Lingqi segera melesat dengan dan menghunuskan pedang ke arah Jiang Ren.

Terjadi pertarungan antara Jiang Ren dan Liu Lingqi. Liu Lingqi menggunakan pedang ganda, sementara Jiang Ren menggunakan pedangnya.

Puluhan jurus pedang telah dilakukan oleh kedua orang itu. Belum tampak siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Kertas pertanyaan itu melayang - layang di atas sabetan - sabetan pedang, terkena angin.

Tiba - tiba angin berhenti berembus yang mengakibatkan kertas pertanyaan itu jatuh dan terkena sabetan pedang.

"Bodoh !" Liu Lingqi mendekap Jiang Ren dengan pedang ganda nya. "Mengapa kau sobek kertasnya !!? Bagaimana aku bisa masuk nanti"

Jiang Ren menghempaskan dekapan pedang Liu Lingqi. Kemudian berbalik badan dengan cepat dan menghunuskan pedangnya ke arah dada Liu Lingqi, namung bisa ditahan oleh pedang ganda nya.

Liu Lingqi terdorong ke belakang dengan cepat hingga kakinya berhasil menjejak sebuah batu yang tidak terlalu besar.

Kemudian ia menggunakan batu itu sebagai pijakan. Ia kemudian berbalik ke belakang tubuh Jiang Ren den menghunuskan pedangnya.

Jiang Ren dengan refleks nya meletakkan pedangnya di punggungnya. Seketika serangan pedang Liu Lingqi tertahan.

"Manusia macam apa kamu ??!?!"

Jiang Ren menghempaskan serangan Liu Lingqi ke arah depan. Kemudian Liu Lingqi dengan sigap segera menghunuskan salah satu pedangnya dan menggores pipi Jiang Ren.

"Sialan"

Jiang Ren menjatuhkan pedangnya dan memegangi pipinya yang mengeluarkan darah.

"Cukup".

Jayapati menahan Liu Lingqi. Kemudian menghampiri Jiang Ren.

"Jiang Ren, maafkan kami". Jayapati menyodorkan tangannya. Kemudian Jiang Ren berdiri.

Jiang Ren kemudian membuka lengan bajunya dan membersihkan debu - debu yang menempel di tangannya.

"Maaf, aku bukan tuan rumah yang baik".  Kata Jiang Ren.

Jayapati hanya menggeleng.

"Tapi kami butuh pertolonganmu, teman kami sakit dan tertinggal di dalam labirin dalam keadaan dikejar oleh tentara Mongolia, sementara peta labirin aku yang membawanya. Mereka pasti tersesat". Kata Jayapati.

"Serahkan saja pada ku ! Keturunan dari Jenderal Jiang Wei dari negara Shu" kata Jiang Ren dengan sangat percaya diri.

"Terserah kau saja, Boyue !" Liu Lingqi berkata kepada Jiang Ren dengan nada mengejek. "Asal kau tahu saja, marga 'Liu' ku adalah marga yang sama dengan Liu Bei " .

"Aku tidak percaya ". Jiang Ren membalas ejekan Liu Lingqi.

"Nanti kita buktikan kepada tuan Zhuge !". Kata Liu Lingqi.

"Kalian baru saja bertemu tapi sudah akrab juga". Kata Jayapati  sambil tersenyum.

...

Mereka memasuki pintu keluar labirin. Salju mulai turun tipis dari langit.

"Angin semakin dingin, aku khawatir dengan Huang Shi dan kakak Lu Han". Kata Liu Lingqi.

"Semoga mereka baik - baik saja" Kata Jayapati.

Tiba - tiba terdengar suara dentingan pedang dan suara langkah kaki prajurit yang berlari.

"Itu pasti mereka !" Jayapati berkata kepada Jiang Ren dan Liu Lingqi.

Mereka bertiga kemudian menghampiri suara tersebut.

...

Tiga buah jarum mematikan meluncur dari jari Liu Lingqi dan berhasil melumpuhkan tiga orang prajurit Mongolia.

"Jayapati ! Lingqi !" Kata Lu Han sambil menengok ke belakang. Wajah dan pakaiannya sudah sangat kotor.

"Lingqi, Jiang Ren, habisi prajurit Mongolia ini, jumlah mereka tidak banyak. Aku akan membawa kak Lu Han dan Huang Shi ketempat yang aman". Kata Jayapati.

"Ambil ini, berikan ke temanmu yang sakit" kata Jiang Ren sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada Jayapati. " Ini aman" kata Jiang Ren sambil mengambil obat di dalam bungkusan dan menelannya.

Jayapati hanya mengangguk, kemudian menghampiri Lu Han dan Huang Shi yang tergeletak di atas punggung Lu Han.

Jiang Ren dan Liu Lingqi segera mencabut pedang mereka dan memasang kuda - kuda.

...

Jayapati yang menggendong Huang Shi dan Lu Han segera berlari keluar labirin. Kemudian mereka berhenti di tepat depan pintu labirin.

"Geletakan di sini saja" Kata Lu Han membantu menurunkan badan Huang Shi.

"Lu Han..". Huang Shi merintih.

"Akhirnya kau sadar juga" Kata Lu Han sambil menyandarkan kepala Huang Shi pada pahanya.

"Berikan obat ini" Kata Jayapati.

"Aman ?" Tanya Lu Han.

"Tenang saja, aku yang menjamin" Kata Jayapati meyakinkan Lu Han. "Aku akan menyusul Liu Lingqi dan Jiang Ren".

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now