Part 15 : Sang Pengkhianat

51 8 2
                                    

Mereka bertiga menyusuri sepanjang hutan. "Belum menemukan sesuatu ? " Tanya Liu Lingqi. "Belum" jawab Jayapati. "Aneh, masa kuda diajak terbang ???".

"Eh, kerisku kok tidak ada ??" . Tiba - tiba Jayapati kebingungan mencari sesuatu. "Aduh". Kata Liu Lingqi. "Tadi aku kaitkan di dalam anggar.". "Mereka pasti mencurinya" Jawab Liu Lingqi. Seketika mereka bertiga melesat mencari jejak para pencuri.

...

Sudah berjam - jam mereka tidak menemukan apa - apa. "Istirahat dulu ". Kata Sun Yi kepada kedua kakak angkatnya. Mereka bertiga menjatuhkan diri di atas rumput tebal yang berselimut salju. "Kamu masih bawa alat perlindungan diri kan ?". Tanya Liu Lingqi sambil menoleh pada Jayapati. Jayapati hanya mengangguk. Merahasiakan apa yang sebenarnya ia bawa.

"Hari semakin sore, ada baiknya kita ambil perlengkapan dulu, sambil kita cek apakah barang - barang kita ada yang hilang". Kata Liu Lingqi.

Seketika mereka melesat menuju ke tempat perkemahan yang tadi.

...

"Pedangku!","Uangnya hilang"," Pedangku juga hilang !". Mereka kebingungan karena barang - barang mereka menghilang semua. "Sudah pasti sekelas perampok yang melakukan ini !!". Teriak Liu Lingqi. Seketika mulutnya mengeluarkan asap yang cukup banyak.

Mereka segera bergegas untuk berjalan secara berhati - hati. "Apakah benar kamu membawa senjata ? Jangan bohong ya, nanti kita nggak bisa makan". Tanya Liu Lingqi sambil menatap Jayapati. " Tentu aku membawa senjata, jangan khawatir ". Jawab Jayapati. "Hei lihat ! Ada api unggun !". Tunjuk Sun Yi ke arah Utara. " Aku yakin pasti mereka pelakunya".

Mereka mengendap - endap menuju arah api unggun. "Kau kenal mereka ?" Tanya Jayapati. Sekerumunan orang berbaju lusuh sedang membentuk lingkaran. Jumlahnya ada 10. Di salah satu sisinya terdapat tenda tertutup. "Hanya satu dari mereka yang ku kenal". Jawab Liu Lingqi. " Siapa ?". Tanya Jayapati kembali. "Perempuan itu, yang mengenakan baju putih". Jawab Liu Lingqi. "Jangan buat aku penasaran". Kata Jayapati sambil memegang wajah Liu Lingqi. "Ah lepaskan!"Kata Liu Lingqi sambil setengah marah. "Namanya Yueyang, dia adalah salah satu temanku seperguruan, namun selama 6 bulan  yang lalu ia tiba- tiba menghilang. Apa yang sedang ia lakukan ?".

Tiba - tiba dua ekor kuda tiba di tempat itu. Semua yang ada dalam kerumunan itu berdiri dan membungkuk padanya. Orang bernama Yueyang itu menghampiri kuda yang berada di depan, kemudian membungkuk dan memberikan sebuah bungkusan. "Hei ! Itu kerisku !". Kata Jayapati. Kemudian setelah itu, orang yang berada di atas kuda memberikan sebuah bungkusan yang mirip seperti kantong berisi koin.

"Sebentar.." kata Liu Linqi. "..siapkan senjata kalian masing - masing.." kata Liu Lingqi sambil ia mengaduk - aduk isi tasnya. Diambilah senganggam jarum. "Nanti kalau aku melemparkan jarum ini. Kalian segera habisi mereka. Jarum ini tidak akan membunuh mereka. Tapi cukup untuk mengecoh mereka. " Perintah Liu Lingqi.

Sun Yi sudah siap dengan pisau kecil yang terselip di pinggangnya. Sementara Liu Lingqi menggenggam jarum dan memangku sebuah kipas yang digunakan sebagai senjata. "Jia Yang ! Senjata apa yang kau gunakan ??? " Liu Lingqi bertanya - tanya. Jayapati hanya menaruh jari telunjuknya di bibir. Sambil ia menggenggam sesuatu di balik tangannya. "Baik, 12 musuh 3. Paling tidak satu orang bisa membunuh 4 orang ". Kata Liu Lingqi.

Seketika Liu Lingqi menebarkan jarumnya. Semua jarum menancap di tubuh musuh. Semua musuh kaget. Segera dihabisinya menggunakan senjata - senjata yang ada. Yueyang dan dua orang berkuda itu segera berlari dan memacu kudanya.

Tak berapa lama semua prajurit telah tewas. "Kalian ambil barang - barang yang ada. Ambil kudanya juga. Aku akan mengejar mereka. " Kata Liu Lingqi, segera mengejar tiga orang itu. " Lingqi, kalau mereka menggunakan keris untuk melawanmu, pastikan dirimu tidak menyenggol sedikitpun. Apalagi kalau sampai terluka !!". Teriak Jayapati

Mereka berdua segera mengemasi barang - barang yang dicuri oleh mereka. "Ah. Sun Yi, coba kamu masukan sisa barang yang ada. Aku sangat khawatir dengan Lingqi". Kaya Jayapati setelah mengemasi barang miliknya. "Ya kak," jawab Sun Yi.

Jayapati segera melesat ke atas pohon "setelah itu susul aku pakai kuda !". Suara Jayapati samar - samar dari kejauhan. Ia segera meluncur mengejar Liu Lingqi.

Liu Lingqi yang berada di atas kudanya segera memacu kendali mengejar ketiga orang itu. "Sial, mereka cepat sekali "

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now