Part 48 : Penguntit

35 5 4
                                    

Jayapati kemudian mengambil karambit yang selalu siap di selipan sabuknya.

"Lingqi, lindungi Yeon Eun, biar aku yang mengejar orang itu".

Liu Lingqi berdehem menandakan ia setuju.

Jayapati mencoba menajamkan indra pendengarannya. Terdengar seperti suara langkah kaki dari arah kanan. Jayapati segera berlari ke arah itu.

Jayapati sekilas melihat bayangan sesosok laki-laki yang terpantul di sebuah tembok.

Dengan segera ia mengejar sosok yang belum terlihat dengan jelas bagaimana bentuknya.

Jayapati menyusuri koridor itu. Sementara sosok yang samar di kegelapan malam terus berlari.

"Sial, orang itu hilang". Kata Jayapati yang berdiri di persimpangan koridor.

"Sebaiknya aku kembali".

...

"Bagaimana, kamu menemukannya ?". Tanya Liu Lingqi.

Jayapati menggeleng.

"Mungkin, malam ini aku akan menginap di kamar Yeon Eun untuk menjaganya". Kata Liu Lingqi dengan lirih.

"Tidak perlu !".

Jiang Ren tiba-tiba membuka pintu dengan kencang sampai-sampai mengeluarkan suara yang cukup keras.

"Aku sudah menemukan pelakunya".

Anindhya yang berada di belakang Jiang Ren mendorong seseorang yang terikat dengan tali dan wajahnya ditutup dengan karung dari kain.

"Kamu yakin ?". Tanya Jayapati.

"Yakin sekali, tadi aku melihat orang ini membuat keributan di dekat kamar. Kemudian aku mengintipnya dari jendela dan dia berpakaian seperti orang Goryeo, aku takut ia akan mencelakai Tuan Yuan untuk membalas kematian Nyonya Heo. Jadi aku meminta Anindhya untuk mengerubutinya dengan karung dan mengikatnya". Jawab Jiang Ren.

"Baik, itu masuk akal".

Liu Lingqi kemudian berjalan ke arah orang yang jatuh tersungkur itu.

"Bantu aku mendudukkannya".

Liu Lingqi mengambil sebuah kursi kemudian orang itu didudukkan di atas kursi itu oleh Jayapati.

"Baik, kita akan mulai mengintrogasi nya". Kata Liu Lingqi sambil tersenyum sinis.

Liu Lingqi menarik karung yang menutupi wajah orang itu.

Seketika orang itu langsung bernafas terengah-engah. Akhirnya ia merasakan udara segar setelah wajahnya ditutup oleh karung pengap itu.

Sosok itu ternyata adalah laki-laki muda berusia 18 tahunan yang berpakaian seperti pemuda Goryeo pada umumnya. Menggunakan ikat kepala dengan poni yang menutupi ikat kepala itu. Sementara rambut panjangnya ia ikat seperti ekor kuda.

"Pakaian kamu bagus juga, sepertinya kamu bukan seorang maling maupun pembunuh bayaran". Jiang Ren memegang pakaian luar berwarna biru mengkilap yang dipakai orang itu.

Laki-laki Goryeo itu diam saja.

"Kamu cukup tampan sebenarnya...". Liu Lingqi sedikit menggoda laki-laki Goryeo itu agar ia mau berbicara, dan membelai pipi mulusnya.

"...bahkan lebih tampan dan manis daripada Jiang Ren".

"Apa ?!". Protes Jiang Ren.

Liu Lingqi memberi kode kepada Jiang Ren agar diam.

"Laki-laki Goryeo tampan-tampan ya...". Anindhya mengompori Liu Lingqi.

"Tapi aku belum mengenal namamu". Goda Liu Lingqi sambil mengelus dagu orang itu.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now