Part 39 : Pasangan Pendekar

28 3 0
                                    

"Nona, makanannya sudah siap".

Pelayan itu datang membawa bungkusan makanan yang dipesan oleh Liu Lingqi.

Lamunan Anindhya seketika buyar.

"Kita pulang saja dulu, nanti kamu bisa menceritakan di penginapan. Kasihan Jiang Ren menunggu sendirian".

Liu Lingqi mengajak Anindhya untuk pulang.

Anindhya tampak mengiyakan dan mengikuti Liu Lingqi yang sudah beranjak.

...

"Ini". Liu Lingqi selesai menyeduh bubuk obat itu dan memberikannya kepada Anindhya.

Jiang Ren menyangga tubuh Jayapati yang didudukan.

Anindhya meminumkan obat itu sedikit demi sedikit dengan sendok.

"Aku akan mencoba membenarkan aliran energi Jayapati". Liu Lingqi menyentuh pergelangan tangan kanan Jayapati, kemudian mengambil posisi meditasi.

"Jiang Ren, tidurkan Jayapati kembali". Perintah Anindhya.

Jiang Ren seketika menidurkan Jayapati kembali.

Tiba-tiba darah Jayapati mulai mengalir perlahan dari bibirnya.

"Jayapati !".

"Anindhya, biarkan".

Liu Lingqi terus mengalirkan energi ke tubuh Jayapati.

Darah yang berwarna gelap itu tetap mengalir tanpa terputus.

"Kalau yang mengalir adalah darah yang berwarna terang, segera bangunkan aku !".

Anindhya mengiyakan permintaan Liu Lingqi.

Liu Lingqi masih bermeditasi sambil memegang pergelangan tangan Jayapati.

Tubuhnya mulai mengeluarkan keringat.

"Lingqi ! Darah terang !".

Liu Lingqi segera bangun dari meditasinya.

Ia seketika berdiri dan menyentak dada Jayapati.

Jayapati tiba-tiba batuk dan memuntahkan darah.

"Jayapati".

Anindhya segera menghampiri Jayapati.

"Anindhya...". Jayapati sedikit merintih

"Jiang Ren ! Ambilkan 2 gelas air dan lap !".

Jiang Ren mengangguk dan segera mengambilkan air dan lap.

"Anindhya..aku..aku..". Jayapati terus merintih. Energinya benar-benar habis setelah terkena pukulan Pranandaka.

"Anggap saja kamu baru bangun tidur". Jawab Anindhya.

"Ini lapnya".

Anindhya menerima kain lap dari Jiang Ren.

"Air minum yang satu berikan pada Liu Lingqi".

Jiang Ren segera memberikan satu gelas air minum pada Liu Lingqi.

Sementara Anindhya mengelap dagu Jayapati yang terkena aliran darah.

"Pakaianmu harus diganti. Ayo aku antar". Kata Anindhya sambil mencoba mendudukkan Jayapati.

"Ee.. ambilkan saja bajuku. Nanti aku biar diantar Jiang Ren".

"Baiklah".

Anindhya membawakan pakaian milih Jayapati.

"Ini". Ia pun memberikan pakaian berwarna merah kepada Jayapati.

Vajra : Friend and RevengeWhere stories live. Discover now