3. Terluka Karena Orang Dalam

111K 8.3K 231
                                    

"Raga yang sama tapi di perlakukan berbeda." -Raksa

***

Motor sport hitam Kwasaki Ninja H2 itu berbelok ke arah halaman sebuah mansion besar bergaya kontemporer modern yang tampak sangat mewah. Pemiliknya tampak bukan orang biasa jika di lihat dari ukuran dan model mansion tersebut.

Raksa melepas helmnya kemudian turun seraya menyugar rambutnya. Ia menekan beberapa digit code dan membuka pintu mansionnya hingga ruangan megah itu terpampang jelas. Ia masuk, cowok itu melangkahkan kakinya dan berbelok ke arah dapur. Mengambil sebotol air dingin di kulkas. Lalu berjalan kembali ke ruang tengah seraya meneguk air itu sampai tuntas.

Kanagara bermata elang itu meletakan ponselnya asal, mendudukan dirinya di sofa seraya melonggarkan dasinya hingga dua kancing seragam yang ia kenakan lepas. Perlahan cowok itu memejamkan matanya, berharap hari ini tidak ada satupun hal yang bisa mengganggu waktu istirahatnya.

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Alis Raksa menukik tajam, matanya kembali terbuka saat suara nontifikasi itu menusuk telinga. Ia meraih ponselnya dengan gerakan kasar.

10 pesan dari Gak Kenal
'RAKSA'
'R'
...

Raksa menarik napasnya dalam-dalam. Tidak heran jika sepulang sekolah atau bahkan malam hari, gadis itu selalu mengiriminya pesan. Merecokinya dengan berbagai gombalan receh dan garing. Garing yang melebihi lawakan teman-temannya.

"Ganggu." desis Raksa.

Anehnya lisan dan niat Raksa tidak begitu sama, jarinya menekam roomchat dam membaca pesan random dari gadis itu. Siapa lagi jika bukan Alda. Meski Raksa tau tidak ada hal penting dari apa yang Alda katakan.

Bukannya reda, nontifikasi tersebut malah semakin bermunculan saat cowok itu mengabaikannya.

Raksa kesal setengah mati. Ada saja tingkah gadis itu, beruntung Raksa tahan selama satu tahun lebih di ganggu oleh Alda. Dengan gerakan kasar ia langsung menekan tombol telepon menghubunginya untuk memberi peringatan.

"HUAAA DEMI APA LO NELEPON GUA SA!!"

Raksa memasang wajah datar dengan raut sedikit dongkol, ia memejamkan matanya saat mendengar teriakan melengking dari seberang sana.

"Gua mau nanya sesuatu!"

"Hm," balas Raksa malas.

"Kok lo gak balas chat gua yang kemarin? Akhir-akhir ini lo sibuk ya?"

"Gak ada jaringan." Balasnya asal.

"Kirain gak ada perasaan."

"Dua duanya."

"Gak papa gua kan lagi berjuang, lo cukup jadi jomblo aja sampai kita pacaran, ya kan?"

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang