64. 3 Villain?

53.8K 4.9K 286
                                    

Kok aku makin hari makin ngerasa cerita aku ngebosenin yaa😕 Kalian gimana?

****

"Menghadapi perubahan seseorang lebih berat daripada ditinggalkan."

***

Hari ini merupakan hari ke enam Alda dan tim ekskul musik berlatih di ruangan mereka. Untuk besok mereka akan gladi bersih di aula bersama anak ekskul lain yang juga akan pentas. Mereka berkumpul di ruang musik, dengan anggota sekitar lima orang yang hadir.

Mereka sibuk masing-masing. Devi menyandarkan gitar milik Alda di pinggir kursi sambil mendengarkan lantunan piano yang tengah dimainkan Vidi. Devi dan Vidi memang kebetulan teman satu jurusan, mereka ada di kelas 10 IPS.

"Al, lo gak niatan ngecek nih?" Saut Zayn.

Mengingat ada dua anggota Dargez di sana membuat Raksa tidak terlalu khawatir jika Alda latihan, karena Zayn dan Vidi di perintah untuk memantau Alda di sana berhubung mereka satu ekskul. Jangan heran, itu Raksa dan rasa cemburunya.

Rayhan menoleh. "Lo fiks nyanyi Price Tag?" Tanya Rayhan.

Gadis itu menggeleng. "Gua cuma main piano aja biar yang lain dengernya rilex." Ucap Alda.

"Setuju, acara kan berlangsung 5 jam dan ada sesi istirahatnya nanti. Kalo lo ngisi sama main piano bagus tuh kak." usul Devi.

Vidi menoleh. "Lo bisa main piano juga, Al?" Tanyanya.

"Kak Alda bisa segalanya anjir. Kudet lo." Cibir Devi.

"Kan gua nanya!" Seloroh Vidi.

Alda terkekeh kecil. "Emang gak bakal ganggu yang lain? Kan bukan dari kita doang yang tampil." Ujarnya melirik Rayhan.

"Gak kok, gua yang atur waktu dan sesi istirahatnya juga sekitaran 30 menit. Cukup buat satu lagu." Tutur Rayhan. "Kapan lagi lo main piano di sini kan? Skil lo juga mantep."

Zayn memutar stick drum nya di sana. Ia melirik Rayhan. "Band gimana Ray? Kita kurang dua anggota."

"Bang Arza sama Bang Divel gak ikut Bang? Gua pikir mereka ikutan kaya tahun kemaren." Kata Vidi.

Pentas Seni memang tidak hanya di tonton oleh warga Padja Utama saja, dari sekolah lain juga turut di udang ke sana. Termasuk SMA Favorite tempat Farel sekolah dan tentunya penampilan mereka harus sangat maksimal.

Rayhan sejenak berpikir. "Ya kalo kurang lo ajak aja mereka." Jawabnya.

"Hahay bang Arza gua tumbalin jadi Vokalis nih." Kata Vidi memanfaatkan.

Devi mendengus. "Mending sih, daripada harus denger suara lo." Cibirnya.

"Suara gua bagus anjing, gak kaya lo toa!"

"Ngatain gua lo?" Tunjuk Devi dengan stick yang direbutnya dari Zayn.

Vidi mendengus. "Lo duluan juga."

Sedangkan Alda menghela napas, ia menggeleng heran karena Vidi dan Devi memang jarang akur. Zayn menyimpan jaket jeans nya di sandaran kursi, pergerakannya mengundang atensi gadis itu. Bukankah itu jaket sama sering di pakai Raksa dan teman-temannya?

"Zay.."

Zayn menoleh seraya memetik senar gitar dengan pelan. "Apa?"

"Jaket lo, Dargez itu apaan?" Tanya Alda pelan membuat Zayn kontan terdiam.

Cowok itu menatap Vidi yang saat ini juga menatapnya. Zayn berdehem. "Merek jaket." Jawabnya.

Alda hanya mengangguk sebagai balasan. Pantas saja hampir di semua jaket cowok Padja Utama terselip nama Dargez, ternyata itu merek nya.

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang