71. Antara Saya dan Dia

53.6K 4.9K 1.1K
                                    

"Banyak yang kembali karena sejak awal niatnya memang bukan untuk pergi."

***

Di antara jutaan pasangan di bumi yang sedang dalam bahagianya, malam minggu adalah salah satu waktu yang dominan mereka gunakan untuk menghabiskan waktu bersama pasangan mereka

Malam minggu yang biasanya selalu terasa sepi bagi Alda berbeda kali ini, kehadiran Raksa yang sedang berada di sampingnya terus-terusan membuat Alda tersenyum.

Mereka tengah berada di dalam sebuah minimarket, sibuk mencari makanan ringan karena Raksa berkunjung ke rumah Alda, dan seperti pasangan pada umumnya mereka memilih menonton film dengan cemilan.

"Sa, gak kebanyakan?" Sautnya kala Rasak meletakan tiga bungkus sosis di keranjang.

Cowok berhoodie hitam itu menoleh. "Sekalian nyetok buat lo." Jawabnya.

Alda mendesah pelan, yang namanya Raksa adalah manusia keras kepala, ia menasehati pun sepertinya tidak akan di indahkan.

"Nanti rak makanan aku penuh, Sa."

"Isinya bungkus mi instan semua, gak sehat. Jajan roti aja yang banyak sana." Suruhnya membuat Alda mencebik.

Alda mengerucutkan bibirnya dan merapat mendekati Raksa. "Es krim aja ya?"

Raksa melayangkan mata elangnya seakan menolak. "Gua bilangin Gibran biar di ulti mau?"

Mendengar nama Gibran yang langsung membuat Alda terbayang bagaimana cerewet sepupunya itu, Alda bergidik membuat Raksa terkekeh.

"Masa roti? Gak ah."

"Yaudah apa aja, tapi gak es krim." Balas Raksa sambil membuka lemari pendingin berisi minuman di sana.

"Minumannya?" Tanya Raksa menoleh.

"Es krim gak boleh, minuman dingin malah di tawarin. Padahal sama-sama dingin kan?"

"Beda."

"Sama." Kukuh Alda.

Cowok itu mengambil sebotol air mineral dingin dan langsung menempelkannya di kening gadis itu membuat Alda berjengit.

"Sa ih!" Gerutunya.

"Apa? Sakit?"

Alda mencebik. "Nanya lagi." Dumelnya.

Raksa menarik senyumnya dan menarik bahu gadis itu. Mereka berdua berdiri di hadapan lemari pendingin minuman dengan Raksa  yang sibuk meletakan minuman yang akan ia beli ke keranjang.

"Air mineral 99% lebih menyehatkan daripada es krim." Ucap Raksa.

Lalu cowok itu menaruh salah satu minuman favorit Alda membuat Alda hanya menyaksikan pergerakannya.

"Es krim 99% lebih enak daripada air mineral." Balas Alda seketika yang membuat Raksa mencubit pipinya gemas.

"Awssh!"

Tangan Alda balas mencubit pinggang cowok itu membuat Raksa terkekeh kecil.

"Ngeselin mulu bisanya."

"Tapi sayang kan?" Goda Raksa membuat Alda menatapnya horor.

"Tipi siying kin?" Cibir gadis itu. "Nyinyinyi." Lanjutnya sambil berjalan menjauhi Raksa.

Raksa mendengus. Andai ini bukan tempat umum sudah pasti bibir kurang ajar gadis itu habis. Lalu Raksa mengangkat keranjangnya dengan satu tangan dan mendekati Alda yang sibuk memilih makanan ringan.

"Jangan yang pedes." Kata cowok itu lagi.

Alda meliriknya. "Enak yang pedes."

"Lambung lo sakit. Jangan yang pedes." Lembut Raksa menarik tangan Alda agar meletakan kembali makanan ringan dengan bungkus warna merah yang menunjukan bahwa makanan itu sangat pedas.

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang