44. Pemilik Pena yang ke-2?

62.6K 5.1K 372
                                    

"Sempat mengira selamanya yang ternyata hanya sementara." Kanagara&Arunika

***

"24 April." Ujar sosok pria yang memakai pakaian serba hitam, masker dengan topi hitam yang membuat sebuah aura misterius semakin pekat.

Cowok itu mengangguk, lalu menerima sebuah pena hitam yang terangkai unik dengan khusus, jelas itu bukan pena biasa, ada logo serigala yang terukir disana.

Ia menoleh, menatap keributan yang terjadi di ujung jalan sana. Banyak cahaya kendaraan yang saling berpadu serta suara sirine yang mulai berdatangan. Riuhnya para manusia yang berlalu lalang menambah banyak tanda tanya bagi mereka yang juga mulai mendekati area itu.

"Harus dengan keributan agar menutupi keberadaan anda disini?"

Orang misterius itu mengangguk, "Bagi kita, bergerak satu inci itu adalah sebuah peluang musuh."

"Menurut saya pergerakan anda lebih mencolok."

"Kamu bisa memanipulasi semuanya. Dan Pena di tangan kamu itu kunci semuanya."

Pemilik gelar Kanagara bermata elang itu menatap kotak persegi panjang di tangannya. Benda ini memang sengaja di ciptakan hanya dua jenis, satu orang pemegangnya masih misterius, dan Raksa belum menemukan siapa pemegang benda itu. Sekalipun kemapuan inteligent nya lebih tajam sebagaimana posisinya yang menjadi ketua Dargez, namun rahasia diantara Raksa dengan orang itu memang sangat sensitiv jika tercium.

Raksa menatap mata gelap yang sudah melegenda dalam berbagai cerita. "Dargez memang tidak gegabah Kapten, dan saya sudah mengaturnya sebaik mungkin."

"Buktikan."

Raksa mengangguk. "Pasti."

"Keberhasilan kamu akan menjadi jawaban atas apa yang kamu cari."

Raksa tiba-tiba teringat akan apa yang sempat dilihatnya saat itu. "Apakah anda mengenal keluarga Hatama?"

"Kamu bertanya privasi."

Raksa tersenyum kikuk. "Maaf Kapten. Hanya saja saya sempat melihat anda berada di sana, keberadaan anda bukan untuk hal kecil, saya tahu." Tutur Raksa menjelaskan.

Sosok yang Raksa sebut Kapten itu hanya mengangguk. "Pemilik pena selain kamu, jaga dia." Ujar pria itu lalu menepuk bahu Raksa dan meninggalkannya dalam remang gelap.

Raksa hanya bisa diam tanpa meminta penjelasan lebih sampai orang itu benar-benar pergi dari penglihatannya.

Raksa menyugar rambutnya kebelakang lalu mengacak-acak nya lagi lantaran masih tidak bisa tenng. "Sial. Gua mati penasaran." umpatnya saat pikirannya bolak-balik mencari jawaban.

Siapa yang harus Raksa jaga?

Cowok itu terdiam beberapa saat membiarkan pikirannya semakin berbelit. Namun masih saja jawaban itu tidak ditemukan. Orang yang memberinya pena ini bukanlah sembarang sosok yang bisa siapapun temui dimanapun. Tidak sederhana untuk memecahkan sebuah teka-teki dari orang seperti itu.

Sebuah notif muncul di layar ponselnya. Penawaran istimewa utk Anda! Daptkan bonus kuota..

"Sial, gua kira dia."

Pikirannya di penuhi kerumitan. Raksa mendesah frustasi dan memilih pergi ke markas saja daripada harus bergelut dengan pemikirannya sendiri.

Raksa melajukan motornya dengan earphone yang tersambung pada seseorang.

"Apa Bray?"

"Ajak semua anak-anak ke markas." Perintahnya.

"Yakin semua? Gila aja jam satu malem disuruh bangun, dikira mau ngajak tahajud entar,"

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang