79. Wakil Ketua

46.3K 4.4K 1K
                                    

"Mereka yang mau rugi bersamamu memang teman. Tapi mereka yang mau mati bersamamu itu adalah saudara." -8 inti DARGEZ

***

Kanagara bermata elang itu mengambil langkah cepat berjalan ke arah bangunan tua di sana. Setelah menemukan tempat yang ia tuju matanya mulai menyorot datar dan dingin, tidak ada tatapan tenang lagi yang terpancar dari matanya, kepalan tangannya menandakan bahwa ia sedang di selimuti amarah yang membludak.

Brak!

Raksa menendang pintu dengan kasar. Ia masuk menelisik seluruh ruangan.

"HAI BRO!" Sapa Farel yang seperti sudah menunggu kedatangannya di sana. "Masih selamat?"

Rahang Raksa mengeras. Ia mepangkah tanpa mengatakan apapun.

BUGH!

Farel seketika tersungkur ke bawah, namun Raksa tidak berhenti sampai di sana. Cowok itu lanjut menindih Farel dan memukulinya dengan brutal seakan Farel adalah samsak.

BUGH!

BUGH!

Pukulan yang paling keras Raksa layangkan hingga sudut bibir Farel hampir robek dan mengeluarkan darah.

Srek!

Beberapa orang langsung menarik bahunya. Raksa memberontak, bahkan 3 orang berbadan kekar masih kewalahan menahannya.

"LEPAS ANJING! LO HARUS MATI SETAN!" Teriaknya hilang kendali.

Farel bangkit terekekeh seraya menyeka sudut bibirnya.

"Gua? Kenapa gak lo aja?"

Farel mendekati Raksa yang saat ini masih setia menatapnya dengan dendam. Farel menepuk bahu Raksa seraya menyeringai. "Gua gak berhasil ambil kepala lo, tapi gua berhasil ambil ini."

Farel menoleh, Raksa mengikuti arah tatapannya, tepat ia dapat melihat orang yang ia cari sejak pagi tadi, Alda, tubuhnya tampak lemas tanpa tenaga dan sedang di papah oleh—

Galuh?

Raksa menatap Galuh yang saat ini memapah Alda di sana. Farel mendengus geli dan mendekati mereka. "Gimana? Hadiah gua bagus?"

"BAJINGAN! LO APAIN CEWEK GUA!"

Raksa membrontak sekuat tenaga, ia tidak terima melihat Alda bisa selemah ini karena ulah mereka. Alda yang Raksa kenal bukanlah Alda yang menatapnya sayu, tapi Alda yang selalu menatapnya dengan binar bahagia setiap kali melihat dirinya.

"BERANI LO SENTUH DIA GUA GALI LIANG KUBUR LO!"

BUGH!

"Uhukk.."

"Sa!"

Raksa terbatuk saat perutnya di tendang asal oleh Farel. Sedangkan Galuh masih menahan Alda yang ingin mendekat kearah Raksa.

"Rel jangan sakitin Raksa." Lirih gadis itu.

Rahang Farel mengeras. Ia menarik jaket Raksa. "Puas lo ambil dia dari gua?" Tekan Farel.

BUGH!

"REL!"

BUGH!

BUGH!

"Arrghh.."

Raksa terbatuk lagi, darah segar memenuhi mulutnya setelah pukulan terakhir yang menyakitkan itu, matanya menatap Galuh yang saat ini hanya diam di sana. "Gal," lirih Raksa menahan sakit.

Farel tertawa kecil. "Rabun apa gimana? Jelas dia bukan temen lo lagi anjing, sadar!"

"REL LEPAS RAKSA! GUA MOHON!" Teriak Alda memberontak.

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang