P R O L O G

218K 12K 84
                                    

FOLLOW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW

***

"SOLIDARITAS DARGEZ ITU PRIORITAS!"

Teriakan lantang dengan suara berat yang mengintrupsi banyak anggota di tempat itu membuat keheningan yang melanda sangat lama. Di sore hari yang sudah biasa menggambarkan titik lelahnya rata-rata manusia di bumi memang lebih mudah menyulut emosi.

Sudah dua jam lamanya, semua anggota berada di sana mendengarkan kemarahan sang ketua yang tampak sangat sudah meledak, urat-urat kepalanya juga mulai terlihat, kepalan tangannya mengerat sempurna, dadanya naik turun karena terlalu mendukung egonya disertai tatapan yang setajam elang itu seakan ingin menguliti siapapun yang berani menatapnya.

"Tiap waktu lo bilang Datang Menantang Pulang Sempoyongan di depan musuh lo, tapi sama temen sendiri lo goblok!"

Satu kesalahan yang membuat situasi menjadi rusak dalam persaudaraan mereka sangat tidak biasa dibiarkan. Setelah mendapat berita bahwa salah satu anggotanya tertangkap polisi karena tawuran yang mereka lakukan kemarin dia langsung memerintahkan seluruh anggotanya untuk mundur dari jalanan.

"Kenapa baru lapor hari ini?!" Sentaknya membuat aura sekitar semakin mencekam. "Lo semua lupa kalo gua ketua, hah?!"

Dia menatap mereka nyalang, kilatan amarah dari matanya sangat terpancar jelas. Memegang tanggung jawab dengan menjadi ketua dari 399 anggota total bukan hal yang mudah. Bahkan dia gagal menyelamatkan anggotanya dari ringkusan polisi kemarin. Tidak ada yang memberinya laporan atas apa yang terjadi hingga membuat dia harus semarah ini.

"Liat temen lo yang ketangkap! Sekarang dia rela ditahan dan gak buka mulut sama polisi demi perwujudan loyalitas!"

Semuanya menunduk dan terdiam tidak ada satupun dari mereka yang berani menunjukan dirinya agar bisa berhadapan dengan pemilik mata elang itu. Bukan karena pura-pura takut, namun sebuah rasa kehormatan memang di junjung tinggi di sana. Senioritas itu bukan tentang kekuasaan, namun menujukan bagaimana harga diri seseorang ketika menghargai orang yang lebih darinya dan yang kurang darinya.

"Selain ngebela lo semua dia udah nyelamatin kalian dari pertempuran bangsat! Sedangkan kalian lapor ke gua aja telat! Harga mati mana?! Yang gua liat solidaritas lo semua kacau!"

Sang wakil maju dan mengusap pundak sang ketua berusaha menenangkan. "Udah Sa, mereka anggota."

"Yang kaya gini masih mau dianggap anggota? Nolong temen aja gak becus!" Tekannya.

Keadaan masih hening, sedangkan sosok penuh wibawa tegas itu berusaha mendinginkan kepalanya, karena amarahnya yang sudah meledak itu bisa saja menjadikan mereka samsak jika tidak ingat bahwa mereka anggotanya sendiri.

"Apa? Gak sepakat? Sini hadapan sama gua kalo mau protes."

Ke enam inti yang berdiri di depan hanya diam mendengarkan. Mereka tidak bisa membantah. Dalam aturan, ketua adalah segalanya dari kemenangan. Karena keputusan ketua adalah hal yang mutlak dan tidak dapat di negosiasi lagi.

Maka dari itu dia selalu meletakan kemarahan jika harus, sepantasnya tanpa berlebih, dengan cara tidak sok jago. Karena dia sadar, harga diri seorang ketua akan dianggap tinggi ketika anggotanya berhasil satu baur menjadi saudara sebagai mana seharusnya, tanpa memandang kasta bahkan ras sekalipun, menyeluruh sama rata menjadi sebuah kebanggaan yang tersemat seperti logo serigala di dada kiri mereka.

"Sekarang Dargez udah jadi incaran polisi. Kalo kita masih nunjukin diri, sama aja kita nyari mati. Jadi jangan banyak tingkah di luar sana, paham?"

"Paham." 399 anggota serempak menjawab.

Kanagara bermata elang itu menghela napasnya kasar. Ia bicara lagi dengan nada yang diturunkan, "Besar dari masa ke masa itu bukan diukur dari jumlah kita dulu, sekarang atau nantinya. Tapi dari solidaritas kita yang sampai mana benar-benar bisa bertahan, sekalipun mati taruhannya." Pungkas nya mengakhiri kalimat yang penuh peringatan itu.

Langit sore lagi-lagi membuat sebuah cerita dimana manusia pemilik nama KANAGARA itu terlihat sangat legendaris untuk yang keberapa kali dalam ingatan semesta. Sosoknya tegas, namun tidak pernah lupa tentang siapa dirinya ketika memiliki kekuasaan yang sudah pantas diperjuangkan. Kanagara, sebuah nama yang berarti mahkota raja. Raja dalam cerita yang semesta mulai dari sebuah luka.

RAKSA KANAGARA, pemimpin DARGEZ angkatan 12.

"Hari ini, gua tekanin. Setelah kita masuk ke SMA Padja Utama, gua mau nama Dargez hilang dari mata publik."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

☠️DARGEZ AREA🏴‍☠️

KANAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang