Chapter 3

527 61 1
                                    

"Papa, apakah masih lama?" YiXian, bocah sembilan tahun itu bertanya dengan wajah polos, membuat Xiao Zhan gemas ketika melihatnya.

Saat ini mereka sedang berada di pesawat, beberapa jam lagi mereka akan tiba di China. Entah mengapa perasaan Xiao Zhan menjadi jauh lebih tidak enak dibanding sebelumnya.

Sebelum berangkat tadi Zhao LiYing dan Angela yang mengantar mereka ke bandara, sementara anak-anaknya berpamitan dengan Angela Xiao Zhan mengobrol sebentar dengan Zhao LiYing. Perempuan empat tahun lebih tua darinya itu memberi banyak nasehat padanya, Xiao Zhan mengangguk mengiyakan dalam hati dia berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja. Semoga.

Angela sebenarnya ingin ikut ke China, tapi kontrak kerja Zhao LiYing masih belum berakhir jadi mereka berdua tak mungkin ikut dengan Xiao Zhan meninggalkan London. Angela sempat merajuk tapi akhirnya mengerti setelah diberi pengertian, beberapa bulan lagi mereka akan menyusul Xiao Zhan ke China. Bocah sebelas tahun itu akhirnya tersenyum ketika mengantar teman-temannya pergi.

"Sebentar lagi sayang, sabar ya. YiXian tidur lagi aja ya, kakak dan adik-adik masih tidur, lihat mereka masih asik dengan mimpinya masing-masing." Xiao Zhan menjawab sembari menunjuk anak-anaknya yang masih tertidur.

"Yaudah, YiXian tidur lagi ya Papa."

"Iya, sayang."

Xiao Zhan menunduk, ia masih mengelus kepala YiXian penuh kasih sayang, YiXian adalah anaknya yang paling dekat dengannya dibanding saudara-saudaranya. Semakin lama Xiao Zhan merasa semakin berat, ia sadar bahwa dirinya tak akan pernah bisa merubah takdir. Tapi, bolehkah Xiao Zhan berharap bahwa anak-anaknya akan terus bersamanya tanpa mengetahui apapun kedepannya? Xiao Zhan takut menghadapi kenyataan.

Xiao Zhan takut anak-anaknya akan diambil darinya.

Xiao Zhan takut anak-anaknya mendapatkan penolakan dari ayah kandungnya sendiri.

Xiao Zhan takut anak-anaknya membenci dirinya karena menyembunyikan kenyataan bahwa ayah mereka bukan hanya dirinya dan masih hidup di dunia ini.

Xiao Zhan berbohong pada mereka bahwa ibu mereka pergi, pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Xiao Zhan tak bisa memikirkan apapun lagi disaat anak-anaknya mempertanyakan kehadiran ibu mereka. Walau Xiao Zhan yang melahirkan mereka tapi dia tak bisa memberitahu bahwa dialah sebenarnya sosok ibu yang selama ini mereka tanyakan.

Xiao Zhan kembali teringat dengan pembicaraannya dengan Fanxing malam itu.

"Fanxing, apa yang mesti Papa lakukan jika bertemu dengannya?" Xiao Zhan bertanya dengan lirih, baru beberapa saat lalu putranya itu meminta agar dirinya cepat tidur.

Hening, jauh di ujung sana Fanxing merasa bingung dengan Papanya, ia heran. Papanya ini memang susah move on tapi giliran diminta untuk move on gak mau, Fanxing heran sangat.

|"Papa bisa bersikap biasa aja, Papa bisa bersikap cuek dengannya. Bukankah Papa bilang kalau dia sudah bahagia dengan keluarganya? Papa bisa lakukan hal itu, bersikap biasa aja agar dia tidak curiga tentunya."|

Terdengar helaan napas, Fanxing yakin Papanya ini sedang memikirkan sesuatu yang berat, lagi.

"Papa tidak bisa untuk bersikap biasa aja, sayang. Papa...."

Belum selesai Xiao Zhan berbicara, Fanxing sudah memotong ucapannya.

|"Papa bukan tidak bisa, Papa hanya tidak ingin mencobanya. Apa aku salah, Pa?"|

Xiao Zhan lelah, mengingat pembicaraannya dengan Fanxing membuat ia merasa sedih. Benarkah selama ini dia tidak mau mencoba melupakan Wang Yibo? Xiao Zhan sudah mencoba melupakannya, tapi selalu tidak bisa. Semua usahanya sia-sia, dirinya malah menjadi jauh lebih suka pada laki-laki itu. Sekarang ketika akhirnya sepuluh tahun berlalu, ketika ada kemungkinan bahwa Wang Yibo sudah bahagia dengan keluarganya, ketika ada kemungkinan bahwa laki-laki itu sudah melupakannya. Sanggupkah Xiao Zhan melupakannya? Sanggupkah Xiao Zhan bersikap biasa saja saat bertemu dengannya? Sanggupkah ia melakukan itu? Tak ingin berlarut-larut, Xiao Zhan memutuskan untuk tidur, perjalanannya masih tersisa 3 jam lagi.


Terlanjur Mencinta (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang