Chapter 33 🟦

293 27 6
                                    

Minggu ketiga Agustus, dua hari sebelum malam yang merubah kehidupan Xiao Zhan.

Lomba musim panas berjalan berjalan dengan lancar, Xiao Zhan dan dua sahabatnya menikmati acara dengan sempurna, dirinya juga berhasil membawa kemenangan untuk salah satu lomba tadi. Saat ini, Xiao Zhan, Wang Zhuocheng dan Xuan Lu sedang bersantai di kantin sekolah.

Suasana sekolah masih cukup ramai namun tak banyak orang yang datang ke kantin, mereka lebih menikmati suasana di lapangan yang panas itu. Sejenak Xiao Zhan menatap sekeliling, matanya terpaku pada sosok yang berjalan dengan sempurna itu, Wang Yibo dan keempat temannya berjalan memasuki kantin sekolah.

"Huh, kenapa dia harus ada disini sih, mengganggu pemandangan saja."

Xiao Zhan menoleh ke samping, Wang Zhuocheng mengomel seperti biasanya saat dirinya melihat Wang Yibo. Aneh, padahal mereka saudara kandung tapi terlihat tidak akrab sama sekali.

Sementara Xuan Lu disampingnya hanya diam, Xiao Zhan sendiri tak mengerti mengapa belakangan ini Xuan Lu terlihat jauh lebih diam dari biasanya. Aneh, tapi Xiao Zhan tak ingin berpikiran terlalu jauh.

"Hei, meja disana masih banyak kenapa kalian repot-repot duduk disini?"

Xiao Zhan bahkan tak menyadari kelima orang itu menghampirinya ralat menghampiri tempat duduknya, Zhuocheng memasang muka malas menghadapi kedatangan makhluk yang paling tak dia inginkan, sementara Xiao Zhan mendadak kaku karena terlalu senang saat ini, bayangkan saja Wang Yibo ada di depannya, catat depannya.

"Tidak ada tulisan bahwa kami tidak boleh berada disini kan? Jadi kurasa tidak masalah jika aku dan teman-temanku ada disini."

Itu adalah suara Yuchen, Xiao Zhan yakin pasti laki-laki itu yang menyeret teman-temannya untuk ah lupakan. Xiao Zhan saat ini mati-matian menahan perasaannya, bukan, bukan karena dirinya menyerah pada Wang Yibo. Hanya saja Xiao Zhan harus bersikap jaim sedikit di depannya, menjaga sikap. Aaah, ini sungguh melelahkan.

"Ah, aku sekalian ingin mengembalikan ini. Seperti biasa, masakanmu terlalu enak. Aku rasa kau akan sukses jika membuka bisnis makanan suatu saat nanti."

Xiao Zhan menatap kotak berwarna biru yang kini berada di depannya, dilihatnya lagi Dylan yang berbicara padanya, ah, mengapa rasanya menyakitkan walau kau sudah tau bahwa itulah yang akan terjadi. Ribuan kali pun kau memberikan makanan pada Wang Yibo itu akan selalu berakhir pada orang lain, Xiao Zhan tau tapi mengapa rasanya tetap menyakitkan seperti ini.

Xiao Zhan hanya tersenyum mendengar ucapan Dylan, tak lupa dia mengucapkan terima kasih atas pujiannya. Meski menyakitkan Xiao Zhan harus terlihat baik-baik saja bukan? Jika tidak orang-orang disekitarnya akan menatap kasian padanya, dirinya tak ingin mendapatkan tatapan itu lagi.

Xiao Zhan tau Zhuocheng merasa emosi di sampingnya, tidak ingin membuat situasi bertambah rumit, remaja lima belas tahun itu berusaha untuk mengubah topik pembicaraan.

"Hahaha, kau tak akan mendapatkan sample gratis jika aku membuka cafe, kau harus membayarnya jika itu terjadi. Apa kau yakin masih akan menyarankan hal itu padaku?"

Dylan terlihat tertawa, tak mengerti dengan jalan pemikiran Xiao Zhan. Bukankah dirinya tadi sengaja mengatakan itu untuk membuat Xiao Zhan menyerah? Ah, sudahlah tak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi pada mereka saat ini.

Pembicaraan itu harus terganggu karena kedatangan seseorang, entah mengapa Xiao Zhan sempat melihat perubahan raut muka Wang Yibo di depannya, namun itu tak berlangsung lama, Xiao Zhan mengabaikannya dan membalas sapaan sosok yang datang padanya.

"Haah, kau ada disini. Aku mencarimu dari tadi, bisakah kau ikut denganku. Ada yang ingin aku katakan padamu."

Xiao Zhan merasa bingung saat ini, apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa? Tidak bisakah Gege mengatakannya disini, duduklah kau terlihat lelah."

Sosok itu menatapnya, memperlihatkan tatapan keraguan yang membuat Xiao Zhan merasa bingung.

"Tidak, aku tidak yakin bisa mengatakannya disini."

Xiao Zhan tak mengerti mengapa laki-laki yang masih berdiri di depannya ini menatap mereka yang ada disini, apa yang terjadi?

"Apanya yang tidak? Xuan-Ge katakan ada apa?"

Xiao Zhan melihat sosok itu menghela napas pasrah, nah, salahkan Xiao Zhan memaksa laki-laki itu mengatakan maksudnya disini, kini giliran dia yang terkejut saat mendengarnya.

"Hah, baiklah. Kau tau apa yang kita bicarakan beberapa hari yang lalu, Meirin, gadis itu dari tadi memaksaku untuk membawamu menemuinya, sepertinya dia benar-benar kau tau kan, dia menunggumu di taman dan dia bilang dia tidak akan pergi sampai kau menemuinya. Aku tidak mengerti mengapa dia masih mengejarmu padahal kau ... ." Ucapan itu terhenti, Xiao Zhan paham apa yang akan HaoXuan ucapkan. Tak menunggu banyak waktu dirinya berdiri dan berjalan menuju tempat yang dikatakan HaoXuan tadi, meninggalkan tujuh orang yang menatapnya penuh kebingungan.

Sementara HaoXuan menggantikannya duduk disana, laki-laki itu tak ikut karena Xiao Zhan melarangnya. Kurang lebihnya begitulah keadaannya. Hal yang Xiao Zhan tidak mengerti adalah bahwa dirinya tidak menyadari bahwa sedari tadi ada tatapan aneh yang tertuju padanya, Xiao Zhan tak pernah menyadari itu bahkan sampai saat ini.

Dalam perjalannya ke arah taman sekolah, Xiao Zhan menyadari ada seseorang yang mengikutinya namun remaja itu tak berpikir terlalu jauh, dirinya terus berjalan dengan santai. Beberapa langkah kemudian Xiao Zhan dikejutkan dengan pukulan di tengkuknya, pukulan itu langsung membuat Xiao Zhan tak sadarkan diri.

Hal pertama yang Xiao Zhan ketahui saat dirinya berhasil membuka matanya adalah suasana gelap entah dimana ini, tangannya terikat ke belakang. Xiao Zhan tak tau dirinya ada dimana dan siapa yang membawanya kesini serta apa tujuan sebenarnya dia dibawa kemari.

Lelah memikirkan apa yang terjadi padanya Xiao Zhan merasa terkejut saat ada seseorang yang memegang pundaknya, memeluknya dan Xiao Zhan merasakan pelukan itu terasa begitu hangat. Xiao Zhan tak bisa melihat siapa yang saat ini datang memeluknya atau fakta bahwa dirinya tak tau orang ini penyelamat atau bahkan malah penculik yang membawanya kemari.

Xiao Zhan ingin memberontak namun dirinya tak berdaya, pelukan ini terasa terlalu menyesakkan, Xiao Zhan tak tau mengapa dirinya merasa nyaman saat ini, padahal seharusnya Xiao Zhan merasakan ketakutan atas situasinya.

Yang Xiao Zhan sadari orang yang saat ini membuka ikatan tangannya dan mengajaknya pergi tak pernah mengeluarkan suara apapun, sejenak Xiao Zhan merasa aneh namun dirinya tak ingin bertanya dan membaut situasi bertambah rumit.

Xiao Zhan bahkan tak menyadari bahwa matanya masih tertutup walau saat ini dirinya dibawa entah kemana, hal terakhir yang Xiao Zhan sadari adalah saat dirinya ditinggal sendirian di depan rumahnya, hal ini dia ketahui saat suara mobil itu perlahan menjauh dan dirinya mendengar suara penuh kekhawatiran dari Jiayi.

Xiao Zhan benar-benar tak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Dirinya benar-benar tak mengerti, tak mengerti sama sekali.

Tbc






Ekhem

Ketemu lagi dengan ai dan cerita absurd ini.

Bagian ini agak nganu tapi yaudahlah :v

Nikmati saja keanuan ini :)

Buat yang kaget ada cewe yang suka sama bapak Xiao, sama saya juga kaget, tapi nih ya, bapak Xiao muda tuh tampan dan manis, paket lengkap, jadi gak heran kalau banyak yang suka sama dia. Cuma ketutupan sama bucinnya dia sama yibo.

Udin.

Sekian.

Selamat membaca dan selamat menikmati.

Salam dari Haruka.









Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now