Chapter 29 🟦

408 37 4
                                    

Minggu pertama bulan Agustus, sepuluh tahun lalu.

Suasana pagi terasa, kicauan burung terdengar merdu di luar sana, dalam rumah besar itu terdengar suara gaduh di sudut ruangan, nampak sosok remaja laki-laki asik dengan dunianya sendiri, dapur sedikit berantakan karena banyak bahan yang belum digunakan atau sisa bahan yang belum dibereskan, remaja laki-laki itu saat ini sedang membolak-balik tamagoyaki yang baru saja dia buat.

Suara khas wajan penggorengan terdengar merdu di pagi hari yang sunyi, bahan telur yang tersisa sedikit lagi habis membuat senyuman di wajah remaja itu terbit, rasa lelahnya seolah sirna.

Setelah hidangan pertamanya selesai remaja itu mulai beralih memotong dan membentuk sosis yang ada di depannya, setelah itu menggoreng dan menempatkannya di wadah sementara.

Ah, remaja laki-laki itu sudah cukup lama berkutat di dapur rumahnya, seperti biasa remaja itu hampir setiap hari selama empat bulan ini membuat bekal untuk sekolah, bekal untuk dirinya dan untuk seseorang yang lain.

"Selesai juga akhirnya," ucapnya sesaat setelah nasi goreng buatannya selesai. Remaja itu hanya tinggal menata makanan buatannya.

Remaja itu, Xiao Zhan selama empat bulan belakang ini terlihat sangat ceria, hampir semua orang tau penyebabnya. Ah, Xiao Zhan sendiri merasa aneh jika mengingatnya.

"Tuan Muda membuat bekal lagi?" Wanita 40an tahun itu terlihat menghampiri Xiao Zhan yang saat ini menutup kotak bekal berwana biru yang baru saja dia isi.

"Bibi, iya, Zhanzhan lagi ingin makan tamagoyaki, jadi tadi buat deh." Senyuman itu begitu cerah terpatri di wajah manis remaja lima belas tahun ini, wanita di depannya menatap dengan penuh kasih sayang, entah apa yang ada di pikirannya saat ini.

Jiayi menatap keadaan dapur yang agak sedikit mengenaskan dibanding biasanya, anak asuhnya ini empat bulan yang lalu ngotot meminta untuk diajari memasak entah apa alasannya, Jiayi yang kalah dengan rengekan Xiao Zhan pun pasrah dan akhirnya mengajarinya memasak, hasilnya? Diluar dugaan, Tuan Muda itu ternyata cukup pandai memasak.

Sebenarnya Jiayi entah karena apa merasa sedikit khawatir dengan perubahan Xiao Zhan, namun wanita itu berusaha untuk mengenyahkan segala macam pemikiran negatifnya dan memandang positif bahwa akhirnya setelah lima belas tahun anak asuhnya ini bisa terlihat ceria seperti anak seusianya.

"Bibi, tolong taruh ini di meja makan ya, aku mau siap-siap dulu."

Remaja itu sedikit berlari ketika meninggalkan dapur, agak tidak sopan sebenarnya meninggalkan dapur dalam keadaan berantakan seperti ini, tapi ini sudah biasa dia lakukan karena ada Jiayi yang akan membersihkannya.

"Aku selalu penasaran kepada siapa bekal ini diberikan, jika aku bertanya dia hanya menjawab untuk temanku, Tapi anehnya aku sering melihat dia membawa pulang hanya satu wadah, kemana wadah yang lainnya? Aah, kenapa aku harus memikirkan hal yang tidak berguna seperti itu." Wanita itu mulai bergerak membersihkan dapur dan memasak untuk sarapan pagi, meski Xiao Zhan sudah memasak tapi itu tak banyak.

****

Xiao Zhan saat ini berada di depan gerbang sekolah JiAn High School, semilir angin pagi mulai menembus jauh ke dalam pori-pori kulitnya, terasa dingin padahal hari ini masih Agustus, jelas sekarang masih musim panas.

Sejenak Xiao Zhan mengangkat paper bag yang dia bawa, dua bekal yang satunya akan di berikan pada dia dan hadiah ulang tahun yang rencananya juga akan dia berikan pada orang itu, walau ya jauh dalam hatinya Xiao Zhan tau hal itu akan sia-sia.

"Xiao Zhan, kamu harus semangat. Semoga hari ini dia tidak menolakku, lagi."

Namun, semua harapan itu sia-sia saja. Saat ini Xiao Zhan dihadapkan dengan penolakan untuk kesekian kalinya dan dia terlalu mudah untuk menerima semuanya.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora