Chapter 21

445 50 3
                                    

"Anak itu, kenapa? Wajahnya? Kenapa?"

Wang Yibo terlihat berantakan, ruangan yang saat ini dia tempati terlihat bak kapal pecah, beberapa saat yang lalu Wang Yibo melempar apapun yang ada di dekatnya, membuang semua perasaan tak nyaman yang ada di dalam hatinya. Walau dia sendiri tidak mengetahui mengapa dirinya merasa seperti ini.

"Wajah itu, kenapa mengingatkanku pada malam itu."

Wang Yibo meracau tak jelas, saat ini dia terduduk di samping tempat tidur, air matanya mengalir tanpa permisi, pikirannya kacau.

"Tangisannya tidak berhenti dan aku, aku."

Wang Yibo melempar ponselnya yang baru saja berdering, menandakan ada seseorang yang menelepon. Seiring ponsel itu berhenti, bersamaan dengan bunyi retakan yang menandakan ponsel malang itu rusak karena terlempar dengan begitu keras.

"Wajah itu, tangisan itu. Kenapa aku, sialan kenapa aku harus mengingatnya lagi?" teriaknya frustasi.

Tubuh itu kini meringkuk di samping tempat tidur, berdampingan dengan benda-benda yang terlempar dan berserakan dimana-mana. Wang Yibo hanya diam dan meracau tak jelas, pikirannya saat ini benar-benar kacau hanya karena anak kecil yang dilihatnya beberapa waktu yang lalu.

"Kenapa aku tidak bisa menghilangkan wajah penuh tangisan itu?" racaunya entah sadar atau tidak.

****

"Eh, mau kemana?"

Langkah kaki wanita cantik itu terhenti, apalagi sekarang?

"Mau ke tempat pacar mau nagih kapan dia mau nikahin aku, kenapa?" ucapnya dengan nada malas, sementara itu wanita lain yang ada di ruangan itu menatap tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya.

"Yang ke berapa kalinya? Dan semuanya ditolak, kan?"

Wanita yang satu lagi memasang wajah emosi mendengar ucapan sahabatnya, apa-apaan.

"Bodo amat, dia udah janji mau nikahin aku. Aku cuma pengen nagih janjinya, itu doang gak lebih."

"Ya tapi kamu maksa, awas nanti dia berubah pikiran."

Bukannya takut wanita itu malah tersenyum, penuh misteri.

"Gampang, tinggal dijebak aja sesuai rencana awal. Aku masih punya banyak rencana cadangan, kalau ini gagal masih ada seratus lebih yang bisa aku lakukan untuk bisa memaksa dia menikahiku."

Setelah mengatakan ini wanita itu pergi meninggalkan wanita lain yang menatap dengan pandangan entah apa, sungguh sahabatnya ini diluar nalar dan mengapa dia menyarankan hal yang lebih buruk kemarin?

"Nyesel aku nyaranin hal kaya gitu kalau tau endingnya kaya gini. YangZi, kenapa kamu terlalu terobsesi dengannya?"

****

Sosok wanita terlihat melenggang memasuki gedung Wang Company, mencari sosok kekasih yang beberapa hari ini tak ditemui. YangZi adalah model internasional, kebetulan mengambil liburan dan bebas dalam beberapa Minggu. Niat awalnya tidak berubah, dia harus bisa memastikan kekasihnya Wang Yibo mau menikahinya, apapun yang terjadi.

Seolah tak puas dengan jawaban resepsionis yang mengatakan bahwa Wang Yibo tak ada di kantor, wanita itu nekat masuk menunggu di dalam ruangan Wang Yibo. Satu kantor tau dia adalah kekasih pimpinannya, jadi tidak ada yang bisa melarangnya untuk datang kesini.

Sepuluh menit, dua puluh menit, satu jam menunggu yang dicari tidak kunjung datang, hari ini adalah hari kerja tapi mengapa Wang Yibo tidak bekerja?

"Sialan, kemana dia? Kenapa akhir-akhir ini dia terkesan menjauhiku? Ini tidak boleh terjadi, aku harus bisa menikah dengannya. Persetan dengan tua bangka itu yang tak merestui, aku tak peduli."

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora