Chapter 12

446 49 2
                                    

"Papa, tadi aku dapat undangan dari Yibo-Ge, katanya untuk Papa."

Xiao Zhan dan Fanxing saat ini berada di taman belakang, setelah selesai makan malam Xiao Zhan sangat suka berada disana sejak ia pertama kali kembali. Menikmati malam yang dingin meskipun saat ini masih musim panas, Xiao Zhan sangat menyukai udara musim panas di malam hari.

"Undangan apa?"

Fanxing menyerahkan undangan itu, Xiao Zhan fokus membaca kata demi kata yang tertulis disana.

"Kata Yibo-Ge itu reuni untuk 15 angkatan, kebetulan papa termasuk dalam angkatan terakhir dalam daftar katanya tadi," ucap Fanxing.

"Fanxing, terima kasih."

Fanxing merasa bingung, terima kasih untuk apa. Xiao Zhan tersenyum sebelum melanjutkan.

"Terima kasih karena kamu mau mendengarkan permintaan Papa untuk tidak menjauhi dia." Sejenak Xiao Zhan memandang ke arah langit, melihat bintang berkelap-kelip di atas sana.

"Papa tau, gak mudah untuk menerima semua ini. Apalagi dengan sikapnya yang seolah tak mau tau dengan keadaan Papa, tapi kamu tau?" Menoleh sejenak lalu kembali memandang langit malam.

"Papa gak pernah menyesal pernah kenal dan jatuh cinta padanya, karena bagaimanapun juga tanpa kehadiran dan kepergiannya Papa gak akan bisa bertemu kamu dan adik-adikmu. Tanpa kehadirannya Papa gak akan bisa memiliki kalian."

Hening sejenak, Fanxing memandang Xiao Zhan menunggu apa yang akan dia katakan.

"Papa sudah cukup bahagia dengan takdir kehidupan ini, walau nanti di masa depan dia mengetahui tentang anak-anaknya Papa tidak akan takut lagi, kamu tau kenapa? Karena ada kamu yang akan melindungi Papa dan adik-adik. Papa tau kamu akan selalu melindungi kami, jadi papa pikir biarlah semua berlalu sesuai alurnya. Papa tidak akan menghindarinya lagi, tapi bukan berarti papa akan datang padanya dan bilang kalau dia memiliki anak bersamaku. Papa hanya akan menunggu takdir yang bekerja."

Xiao Zhan menggenggam tangan Fanxing, genggaman itu begitu terasa nyaman.

"Sekarang Papa mengerti, tak ada gunanya menyesali masalalu. Menyesal pun tak akan ada merubah keadaan, kehidupan kita terus berjalan ke depan. Papa tau ucapan ini mudah diucapkan tapi susah dilakukan, tapi Papa gak akan pernah menyerah. Jadi, mari kita mencoba hidup damai tanpa ada bayang-bayang masalalu.

Papa memang masih mencintai dia sampai detik ini, tapi Papa akan berusaha untuk merelakan kepergiannya. Papa juga berharap suatu saat di masa depan nanti andaikan dia tau kebenarannya, Papa bisa menghadapinya dengan tenang. Seperti kata kamu, mungkin Papa gak bisa melupakannya tapi Papa akan berusaha untuk merelakannya. Papa hanya ingin hidup damai dengan kalian ber-enam."

Senyum itu terbit, senyuman yang membuat tenang perasaan. Genggaman tangan itu semakin erat, kini Fanxing mengerti kenapa orang tuanya dulu mempercayakan dirinya pada Xiao Zhan, sosok yang awalnya ia anggap sebagai Kakak berubah menjadi sosok ayah kedua baginya.

"Ma, Fanxing akan selalu mengingat janji kita dulu. Fanxing akan menjaga Papa dan adik-adikku apapun yang terjadi di masa depan. Tak akan ku biarkan dirinya menorehkan luka kembali." batin Fanxing.

"Acara reuni ini masih lama sekali tapi undangannya udah datang, huh apa mereka selalu seperti ini?"

Xiao Zhan tak habis pikir, acara reuni masih Desember dan undangannya sudah datang, bahkan sekarang Juli belum berakhir.

"Mengadakan reuni di musim dingin, aku tak menyukai ini tapi mau bagaimana lagi." batin Xiao Zhan.

"Oh ya, kata Yibo-Ge tadi Papa tak perlu takut untuk datang. Meskipun Papa tak pernah lulus dari sana, mereka masih menanggap Papa Alumni."

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now