Chapter 36 🟦

321 32 3
                                    

Hal pertama yang Xiao Zhan lihat saat membuka matanya adalah langit-langit kamar yang begitu asing, selanjutnya yang dia rasakan adalah rasa sakit yang menjalar dari seluruh tubuhnya. Tubuhnya kini tak bisa dia gerakkan sedikitpun, Xiao Zhan tanpa sadar menangis lagi pagi ini.

Ingatannya kembali pada peristiwa semalam, Xiao Zhan sendiri tidak yakin kapan Wang Yibo berhenti memperkosanya kemarin, dirinya keburu pingsan setelah tak kuat menahan rasa sakit.

Jika dirinya bisa menebak Wang Yibo saat ini pasti pergi ke sekolah dilihat dari sepinya tempat ini, Xiao Zhan tidak memperdulikan hal itu. Apa yang dia inginkan hanya pulang ke rumahnya, hanya itu.

Mencoba untuk menggerakkan kakinya, dia merasakan kembali rasa sakit yang teramat di kedua lututnya, namun apa yang tak dirinya mengerti adalah darimana asal perban yang saat ini menempel di lututnya? Apa pemuda Wang itu yang melakukannya? Haruskah Xiao Zhan berharap lagi untuk kesekian kalinya?

Kakinya terasa kaku dan tak bisa digerakkan, mencoba sekuat tenaga dirinya mengambil posisi duduk dan bersandar di sandaran ranjang, menoleh ke samping Xiao Zhan melihat nampan berisi makanan yang lagi-lagi membuatnya terkejut setengah mati. Bukan, bukan dirinya tak berharap Wang Yibo meninggalkannya tanpa asupan makanan, tapi apa yang membuatnya terkejut adalah note kecil yang ada di samping nampan itu.

"Makanlah ini, jangan manja dengan berniat tidak menghabiskan makanan ini. Kau harus makan banyak agar memiliki energi saat bercinta denganku. Jadilah anak baik dan tunggu aku kembali, jangan pernah sekalipun kau berniat kabur. Jika tidak, akan kubuat kakimu itu tak bisa berjalan selamanya."

-Wang Yibo

Tangan kecil itu gemetar saat matanya mulai membaca satu demi satu kata yang tertulis di kertas berwarna merah itu, menengadahkan kepalanya keatas Xiao Zhan menahan diri agar tidak menangis lagi untuk alasan yang cukup rumit ini.

"Aku tidak mengerti mengapa dia melakukan ini padaku atau alasan apapun mengapa dirinya berubah seperti ini, aku lebih suka dia mengabaikanku daripada menghancurkanku seperti ini."

Tangan kanannya meremat kertas kecil itu dan melemparnya entah kemana, dirinya merasa hancur hanya karena tulisan dari Wang Yibo. Haaah, Xiao Zhan ingin kabur dari sini rasanya.

"Bagaimana mungkin dia bisa meretakkan tulang lututku semudah ini, aku bahkan tidak yakin bisa kabur dari sini walau Wang Yibo itu membuka lebar pintu kamarnya ini."

Tatapan matanya tertuju pada pintu yang saat ini tertutup tak jauh di depannya, Xiao Zhan yakin Wang Yibo itu pasti mengunci pintu kamarnya, mengurungnya dengan pasti entah sampai kapan.

Daripada memikirkan hal yang membuatnya merasakan sakit hati berkepanjangan, Xiao Zhan memutuskan untuk makan makanan yang Wang Yibo sediakan untuknya, oh ayolah perutnya sudah kelaparan saat ini.

"Lebih baik aku makan daripada mati kelaparan disini."

Lima menit.

Sepuluh menit.

Dua puluh menit.

Tiga puluh menit.

Satu jam Xiao Zhan duduk merenung di atas ranjang, jika bisa dikatakan Xiao Zhan saat ini sangat bosan. Tidak ada apapun di sampingnya saat ini, oh jangan katakan dia akan mati bosan tanpa melakukan apa-apa?

"Tunggu, aku saat ini tidak bisa berjalan dan dia meninggalkanku sampai entah kapan dia kembali, jangan katakan aku harus menahan diri untuk tidak ke toilet sebelum dia datang? Mama, Zhanzhan ingin pulang saja."

Rengekannya membuat tubuhnya terasa sakit kembali, ah, bagian bawahnya benar-benar terasa nyeri saat ini.

"Eh, apa ini?"

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now