Chapter 11

423 51 1
                                    

"Selamat siang, Pak. Saya ingin menyampaikan bahwa Tuan Wang sudah sampai," ucap resepsionis dalam panggilan itu.

"Baiklah, kamu bisa antar beliau ke ruangan saya." Setelah mengatakan itu Fanxing langsung mulai menetralkan emosinya kembali, jujur saja ia masih belum sepenuhnya bisa bersikap santai pada Wang Yibo, apalagi setelah ia mengetahui kebenaran yang selama ini Xiao Zhan coba tutupi.

Fanxing mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Wang Yibo, pertemuan-pertemuan selanjutnya yang membuat mereka semakin dekat, bahkan Fanxing mengagumi sosok Wang Yibo, ia bahkan menganggap Wang Yibo sebagai sosok kakak laki-laki panutannya. Namun, kini hanya kekecewaan yang ia rasakan. Mengapa harus Wang Yibo laki-laki tak bertanggungjawab itu? Mengapa ia dulu merasa kagum dengan laki-laki itu?

Fanxing akui Wang Yibo adalah sosok paling sempurna yang pernah ia lihat dalam hidupnya, selain Xiao Zhan dan keluarganya tentunya. Baginya Xiao Zhan adalah orang yang paling ia sayangi saat ini, kakaknya yang saat ini menjelma menjadi sosok ayah baginya. Tapi, Wang Yibo adalah sosok mengerikan bagi kehidupan Xiao Zhan. Fanxing bingung harus bersikap seperti apa pada Wang Yibo nanti.

"Arrgghh Aku sungguh bingung, di satu sisi aku ingin Adik-adikku bisa bertemu dengan Ayahnya, aku tau mereka merindukan sosok orang tua lain selain Papa. Tapi, disisi lain aku tak mau Papa terluka kembali, luka yang lama masih belum sembuh."

Fanxing merasa bimbang, ia tak tau apa yang harus ia lakukan.

"Kenapa kamu harus sepengecut ini, Ge?"

"Andai kamu tak menorehkan luka, Papa pasti akan bahagia bersamamu."

"Andai kau tak memilih wanita lain, Papa pasti akan bahagia dimiliki laki-laki seperti dirimu."

"Andai kau tak pergi, Papa pasti tak akan menangis di malam hari karena mengingat dirimu."

"Haaah aku bingung, Tuhan."

"Tapi, andaikan semua ini tak terjadi apakah aku akan bertemu dengan Papa?"

"Entahlah, mungkin memang benar kata Papa. Biarkan semuanya mengalir seperti air, jika memang takdirnya seperti ini kita harus menerima, jika memang waktunya bertemu takdir pasti akan mempertemukan. Dalam setiap kejadian pasti ada hikmah didalamnya."

Mata Fanxing terpejam, ia mengingat kebersamaannya dengan Xiao Zhan selama ini. Kehidupan kedua setelah orang tuanya pergi untuk selamanya. Xiao Zhan yang selama sepuluh tahun ini hidup bersamanya, ia ingin setidaknya laki-laki itu terlepas dari bayang-bayang masalalu dan hidup bahagia.

"Hah, tapi aku memang masih belum bisa memaafkan perbuatannya. Aku memang sudah menerima takdir kehidupan ini, tapi tidak dengan memaafkan dia. Sebelum dia mengakui kesalahannya aku tak akan pernah memaafkannya."

Fanxing kembali mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda, ia sedang menunggu Wang Yibo saat ini. Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu, ia yakin itu pasti Wang Yibo.

"Kau harus bisa bersandiwara menjadi sahabat baiknya, semangat."

Fanxing mengatur ekspresinya, menyimpan semua emosi negatif yang bersarang di kepalanya.

"Masuk," ucap Fanxing mempersilahkan.

"Permisi, Pak. Saya ingin mengantarkan Tuan Wang dan Tuan Sheng."

Wang Yibo dan Sheng Lian dipersilahkan masuk ke dalam ruangan, Fanxing mempersilahkan sekretarisnya itu untuk kembali bertugas.

"Selamat datang, Tuan."

Fanxing menyapa Wang Yibo dan Lian, mereka bergantian berjabat tangan.

"Baiklah, mari kita langsung saja untuk berdiskusi mengenai project kita, Tuan Wang."





Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now