Chapter 41 🟦

276 31 3
                                    

Minggu pertama dan kedua September berjalan dengan lancar, ya, meski tidak selancar itu untuk Xiao Zhan. Setelah aksi nekat Wang Yibo padanya dua Minggu yang lalu, pemuda itu beberapa kali melakukan hal yang sama padanya. Ah, jika dibilang beberapa kali itu terlalu sedikit, setidaknya yang Xiao Zhan ingat adalah hampir setiap hari selama dua Minggu belakang.

Kegiatan Xiao Zhan kali ini bertambah, selain bermain mengejar dan menolak dengan Wang Yibo, ada satu hal lagi yang dia lakukan. Apalagi jika bukan menuruti kemauan Wang Yibo untuk bercinta? Xiao Zhan sendiri heran dengan apa yang dia lakukan dua Minggu ini, bahkan tanpa sadar tubuhnya sudah terbiasa melakukannya. Sedikit menakutkan tapi tak bisa dihindari.

Seperti saat ini, di awal Minggu ketiga September dirinya berada di apartemen pemuda itu untuk kesekian kalinya, melakukan apalagi selain bercinta dengannya? Pemuda itu bahkan tak tanggung-tanggung pernah memintanya menginap hanya untuk melakukannya sampai pagi, catat, sampai pagi. Xiao Zhan tak yakin jika tubuhnya tak akan benar-benar rusak jika terus melakukan ini.

Menolak pun percuma, Wang Yibo itu memiliki sejuta alasan untuk membuatnya diam dan menerima apapun perbuatannya. Apa yang bisa Xiao Zhan lakukan adalah menerima dan berpura-pura tidak terganggu dengan semua perlakuan yang Wang Yibo lakukan padanya.

Jika ditanya mengapa Wang Yibo melakukan ini padanya jawabannya hanya akan selalu sama, karena kau menginginkannya. Sumpah demi apapun sejak pertama kali mereka melakukannya Xiao Zhan tak pernah menginginkannya, sampai detik ini dirinya pun masih tak menginginkannya. Bahkan meski tubuhnya sudah terbiasa sekalipun dia tak pernah menginginkannya, jadi, mengapa Wang Yibo itu selalu mengatakannya seperti ini?

Perlakuan Wang Yibo padanya juga masih sama, selain jika saat mereka bercinta Wang Yibo itu akan menjadi orang yang paling anti saat melihatnya. Aneh bukan? Di satu waktu dia menikmati tubuhnya tapi di lain waktu pemuda itu bersikap seolah dia paling membencinya, Xiao Zhan tak tau sikap mana yang sebenarnya dimiliki laki-laki itu. Sungguh membingungkan dan terasa asing.

Permainan panas itu selesai setelah dua jam, apa yang harus Xiao Zhan biasakan adalah pemuda itu selalu meninggalkannya begitu saja setelah mereka selesai, hah, Xiao Zhan merasa dirinya seperti penghibur yang setelah digunakan dibuang begitu saja. Bedanya, tubuhnya dinikmati secara percuma.

"Sampai kapan aku melakukan ini dan sampai kapan aku harus terus menerus menyimpan perasaan ini? Kenapa aku tidak bisa membencinya?"

Berjalan ke arah kamar mandi, Xiao Zhan tak memperdulikan tubuh telanjangnya berkeliaran di kamar Wang Yibo, untuk apa peduli? Wang Yibo itu hanya akan melihatnya sekilas lalu kembali fokus pada handphone atau laptopnya, hal biasa yang Xiao Zhan lihat.

"Yibo-Ge, aku lapar."


****


|Temui aku di gudang 3|

-Wang Yibo

Xiao Zhan mencebik membaca pesan yang dikirimkan Wang Yibo padanya, apalagi yang akan pemuda itu lakukan padanya? Ah, tidak perlu banyak bertanya dia tau apa yang akan terjadi.

"Tidak bisakah dia lihat dimana sekarang, dasar maniak."

Xiao Zhan berjalan perlahan menuju tempat yang Wang Yibo katakan, dirinya tak mengerti sudah berapa kali dia membolos gara-gara Wang Yibo. Beruntung dirinya tak mendapatkan panggilan apapun, ya siapa yang berani menegur anak pemilik sekolah? Orang tuanya juga tak memperdulikannya, jadi apa Xiao Zhan harus senang karena situasi ini? Oke, abaikan. Xiao Zhan saat ini berada di depan pintu gudang kosong di pojok lingkungan sekolah, Wang Yibo itu pintar sekali membawanya ke tempat seperti ini. Xiao Zhan meringis membayangkan apa yang akan terjadi padanya.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now