Chapter 30 🟦

322 35 1
                                    

"Zhanzhan."

Xiao Zhan menoleh mendapati Xuan Lu sahabatnya sedang berlari ke arahnya, gadis itu terlihat ceria seperti biasanya. Xiao Zhan tersenyum melihatnya, mereka berdua lalu berjalan bersama menuju kelas.

Xiao Zhan dan Xuan Lu bertemu pertama kali saat tes pendaftaran Januari lalu, berpisah lalu bertemu lagi April di hari pertama mereka bersekolah. Xuan Lu dengan sifat cerianya mampu membuat Xiao Zhan nyaman dan akhirnya mereka bersahabat, empat bulan mereka bersahabat baik dan semuanya berjalan dengan lancar, semoga.

"Hei kalian, teganya kalian meninggalkanku."

Xiao Zhan hanya tertawa ringan mendengar keluhan Zhuocheng, satu lagi sahabatnya selain Xuan Lu. Xiao Zhan dan Wang Zhuocheng berteman dengan sendirinya dikarenakan mereka satu kelas dan tempat duduk mereka berdampingan, akhirnya tiga orang itu bersahabat bersama sampai saat ini.

Bagi Xiao Zhan masa sekolahnya terasa menyenangkan kali ini karena dia memiliki dua sahabat yang sangat baik, Xuan Lu dengan sifatnya yang lembut dan pengertian dan Wang Zhuocheng yang baik namun kadang suka emosi karena hal-hal tertentu. Contohnya seperti saat ini.

"Zhanzhan, aku lihat tadi dia menganggumu lagi? Kenapa kamu hanya diam saja, harusnya hajar saja wajah sok tampannya itu. Mentang-mentang lebih tua dari kita dia bisa memperlakukanmu seenaknya seperti itu." Mulut itu terus mengoceh sepanjang jalan, sementara Xiao Zhan hanya diam mendengarkan sementara Xuan Lu hanya menggeleng lemah mendengar keluhan tak berujung itu.

"Acheng, dia tidak menggangguku, tapi mungkin aku yang mengganggunya. Aku masih harus bersyukur dia tidak memukulku, ucapannya itu anggap saja sebagai angin lalu yang menenangkan hati dan jiwa."

"Dasar sinting."

Tiga orang itu tertawa bersama, perjalanan panjang menuju kelas tak terasa disaat mereka asik bercanda ria. Mereka secara kebetulan berada dalam satu kelas, kelas 1-9.

"Tapi aku serius Zhan, sekali-kali kau mungkin harus memukulnya untuk melampiaskan emosimu saat dia menolakmu. Kalau saja bukan karena dirimu mungkin aku sudah menghajarnya habis-habisan saat dia baru kembali ke rumah."

Xiao Zhan baru saja meletakkan tasnya di samping meja, duduk lalu mendengarkan sekali lagi ocehan sahabat manisnya ini.

"Acheng, kadang aku heran. Aku yang ditolak dia tapi kenapa kamu yang urung-uringan. Lihatlah, aku saja baik-baik saja saat dia menolakku." Xiao Zhan menatap polos pada wajah di depannya, dia sebenarnya tak mengerti mengapa orang didepannya bersifat segitunya padanya.

"Karena aku sahabatmu, dan karena aku adiknya. Kau tau, kadang aku ingin mencincangnya saat aku mendengar dia menjelekkan dirimu di depanku. Kau tau aku tidak suka dia berbicara buruk tentangmu." Suara itu terdengar lirih di akhir dan Xiao Zhan mengerti alasannya.

"Aaah, kenapa aku tidak menyukaimu saja ya. Lihatlah kau begitu baik padaku, aku akan bahagia jika bersamamu."

Xiao Zhan tertawa bersamaan dengan suara batuk yang keluar dari orang di depannya, entahlah apa yang terjadi padanya.

"Tidak lucu, bagaimana mungkin aku dan kau menyukai sahabat sendiri."

Xiao Zhan dan Wang Zhuocheng akhirnya tertawa bersama setelah mendengar lelucon tak masuk akal beberapa waktu yang lalu.

"Eh nanti kamu dan Lulu ikut ke rumahku ya, mama minta kalian berdua datang ke rumah. Makan bersama untuk perayaan ulang tahun orang menyebalkan itu."

Diam-diam Xiao Zhan merasa bahagia, dia memang sering berkunjung ke rumah Zhuocheng bersama Xuan Lu, dirinya juga akrab dengan orang tua Zhuocheng terutama bibi Mei. Hanya satu orang yang tak bisa dia dekati, Wang Yibo

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Onde histórias criam vida. Descubra agora