Chapter 47 🟦

344 34 11
                                    

Malam ini, Xiao Zhan dan HaoXuan duduk bersama di bawah bintang yang tak terlalu banyak bersinar di angkasa, mungkin karena sudah memasuki musim gugur? Entahlah. Malam ini tak terlalu dingin, namun itu agak sedikit berlebihan untuk Xiao Zhan dan kondisinya. Berbagai bungkus makanan yang dia bawa dari bawah nampak berjejer di sampingnya, jaket tebal yang dia pakai masih membuatnya terasa kedinginan.

Xiao Zhan mengingat sesuatu lalu tangannya merogoh ke saku seragam sekolahnya, mengambil lembaran foto yang niatnya ingin dia tunjukkan pada laki-laki di sampingnya ini.

"Xuan-Ge."

"Hm?"

Laki-laki di sampingnya hanya menjawab singkat, masih asik dengan dunianya sendiri.

"Apa ini alasanmu baik padaku?"

Tangannya terulur meletakkan foto yang dia pegang pada paha kiri Wang HaoXuan, laki-laki itu hanya diam tak mengambilnya kemudian tersenyum padanya.

"Kapan kau mengetahuinya?"

Foto itu HaoXuan kembalikan, Xiao Zhan menerimanya kembali, dia sadar mungkin foto ini membuat HaoXuan merasa sakit entah bagaimana. Dirinya tak tau situasi sebenarnya namun Xiao Zhan juga tak ingin terlalu ikut campur, namun dirinya masih merasa bahagia jika semua itu adalah kebenaran. Setidaknya dia tidak sendirian di dunia ini, masih ada yang menyayanginya dengan tulus.

"Beberapa hari yang lalu, saat hari ulang tahunku mungkin. Bisa dibilang kalau ini adalah hadiah ulang tahunku, ya walau sejujurnya aku yang mencuri foto ini jadi itu tak bisa disebut hadiah bukan?"

Xiao Zhan melihat perubahan dari wajah di sebelahnya, dirinya berpura-pura tidak terpengaruh.

"Apa yang kau pikirkan setelah melihat foto itu?"

Terjadi keheningan sejenak, untuk sesaat Xiao Zhan kembali membayangkan ketika dirinya menemukan foto ini beberapa hari yang lalu, saat dirinya nekat masuk ke ruang kerja ayahnya dengan niat ingin mencari informasi lain namun yang didapat malah hal mengejutkan lainnya. Karena hal ini jugalah dirinya bahkan melupakan tujuan awalnya bergerak seperti maling di ruang kerja ayahnya sendiri.

"Awalnya aku terkejut dan tidak bisa menerimanya, karena bagaimanapun juga yang selama ini aku ketahui adalah dia itu orang yang paling gila kerja jadi tidak mungkin dia melakukan ini. Namun, setelah memikirkan beberapa saat mungkin saja aku yang salah paham padanya, dari awal aku tidak mengenalnya dengan benar, ya karena dia hanyalah orang tua gila kerja yang tidak pernah ada di rumah. Aku saja tidak yakin dia masih menganggapku anak atau tidak, yang aku ingat hanyalah aku tak pernah mendapatkan kasih sayang orang tuaku sejak aku masih belum bisa berjalan.

Xuan-Ge, ketika melihat foto itu jujur saja aku merasa iri padamu. Disana dia terlihat tersenyum bahagia namun dia tidak pernah melakukan itu di depanku, kau tau aku bahkan tak memiliki foto bersamanya. Beberapa kali aku memikirkan apakah mungkin aku anak yang tak dia inginkan makanya dia mengabaikanku selama ini? Atau jika aku tidak terlahir apakah dia hanya akan bahagia bersamamu dan ibumu? Atau apakah jika ibuku tidak berakhir bersamanya, apakah dia akan memiliki keluarga bahagia bersama kau dan ibumu? Sampai saat ini aku masih memikirkan itu.

Xuan-Ge, kau lahir dua tahun lebih dulu dariku apa itu artinya aku yang merusak hidupmu?"

Xiao Zhan menatap HaoXuan dengan pandangan penuh tanda tanya, dia tidak menyangka bahwa respon yang dia dapatkan adalah sebuah pelukan. HaoXuan memeluknya dan tanpa disadari dirinya menangis karena merasa tidak nyaman entah untuk apa.

Pelukan itu melonggar, HaoXuan menghapus air mata yang masih mengalir dari mata Xiao Zhan, memberikan senyuman sebelum bibirnya kembali mengucapkan kata-kata.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now