Chapter 42 🟦

256 30 2
                                    

Akhir Minggu ketiga September adalah hari terburuk lainnya yang Xiao Zhan alami, setelah kemarin dia pergi begitu saja dari rumah keluarga Wang, hari ini di sekolah dia menghindar dari dua sahabatnya yang terus mendekat dan membicarakan hal yang sayangnya sudah dia ketahui tanpa sengaja.

Xiao Zhan tak mengerti mengapa mereka berdua menyembunyikannya atau mengapa dia harus tau itu dari orang lain, Xiao Zhan mengabaikan Wang Zhuocheng dan Xuan Lu yang terus mengejarnya.

Untuk pertama kalinya Xiao Zhan membolos di tengah pembelajaran, bukan membolos seperti biasanya tapi kali ini dia benar-benar membolos dengan cara pergi dari sekolah.

"Kemana Gege akan membawaku?"

Sosok di sampingnya diam tanpa kata, Xiao Zhan sendiri tak peduli dia akan dibawa kemana atau akan diperlakukan seperti apa. Setidaknya dia bisa menjauh dari dua sahabatnya yang terus menerus mengganggunya, ya, walau sebenarnya bersama orang yang saat ini membawanya pergi juga bukan hal yang baik.

Tempat ini lagi? Kenapa dia membawanya kemari lagi? Xiao Zhan tak mengerti dengan orang yang saat ini menariknya untuk mengikutinya, dia benar-benar tak mengerti.

Duduk di ruangan yang tak asing baginya, pangkuan yang tak asing dan perlakuan yang tak asing baginya, namun, Xiao Zhan dengan kesadarannya yang masih menguasai menolak ciuman yang hampir mendarat di bibirnya. Dapat dia lihat sosok di depannya menatapnya dengan tatapan tajam padanya.

"Aku tidak mau melakukannya."

Dengan sekuat tenaga dia mengucapkannya, sosok di depannya menatapnya namun dia tak peduli akan hal itu.

"Aku tidak mau melakukannya, aku tidak mau."

Lagi, ucapannya masih sama.

"Sebarkan saja video yang Gege punya, aku tak peduli."

Terjadi keheningan beberapa saat.

"Aku tidak mau melakukannya dengan calon tunangan sahabatku sendiri," ucapnya dengan lirih di akhir.

Tidak, bukan ini yang seharusnya dia katakan. Dia tidak peduli jika Wang Yibo akan menghancurkannya lagi atau apapun itu, dia, dia, dia hanya entah mengapa merasa bersalah secara tidak langsung pada Xuan Lu.

Xiao Zhan harusnya marah bukan? Sahabatnya itu adalah tempat curhatnya selama ini, sahabatnya itu tau dia menyukai Wang Yibo, sahabatnya itu tau dia menginginkan Wang Yibo, sahabatnya itu tau semuanya. Xiao Zhan harusnya marah bukannya merasa bersalah seperti ini.

Entah sejak kapan mereka merencanakan pertunangan ini, sebelum dia mengenal Xuan Lu kah? Atau sejak kapan? Tapi, mengapa sahabatnya itu tak pernah memberitahukan hal ini padanya?

Xiao Zhan bahkan berkali-kali bermain di atas ranjang yang sama dengan Wang Yibo tanpa mengetahui semua fakta ini, Xiao Zhan merasa bodoh, sakitnya fisik tak sebanding dengan sakitnya perasannya saat ini. Dia dibohongi, dia dikecewakan dan dia menjadi satu-satunya yang terus bersikap bodoh selama ini.

Ciuman di bibirnya menyadarkan dari lamunannya, sekuat tenaga dia menolak apa yang Wang Yibo lakukan padanya, namun, salahkan tubuhnya yang sudah terbiasa menerima semua ini, pikiran dan tubuhnya saat ini berbanding terbalik, tak sinkron atau semacamnya.

Xiao Zhan ingin mengutuk dirinya sendiri karena tak bisa menolak apa yang Wang Yibo lakukan padanya, lagi dan lagi dia hancur di bawah pemuda itu untuk kesekian kalinya. Siang ini, dua orang dengan suasana hati yang tak jauh berbeda itu kembali menghancurkan diri masing-masing dalam dunia yang sama, entah seperti apa lagi yang terjadi di masa depan nanti.

Xiao Zhan tak mengerti, dia tak mengerti dengan Wang Yibo atau dirinya sendiri, atau bahkan Xiao Zhan tak mengerti dengan ucapan Wang Yibo sore itu sebelum mereka selesai melakukan kegiatan panas itu.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Where stories live. Discover now