Chapter 55

358 36 10
                                    

Aku tak pernah mengerti dengan dirimu, kau menginginkan kematianku aku mendengarnya langsung dari mulutmu. Tapi, apa yang kau lakukan adalah dirimu menyelamatkanku berkali-kali dari kematian itu sendiri. Aku yang membuang nyawaku dengan percuma dan kau yang mengembalikannya padaku tanpa ada kata setelahnya. Kamu terlalu membingungkan, kau membunuhku dan menyelamatkanku disaat yang bersamaan.

Xiao Zhan to Wang Yibo

•••••

"Papa baik-baik saja?"

Xiao Zhan menoleh ke samping, melihat Fanxing yang saat ini fokus dengan kemudi mobil.

"Mengapa Papa tidak baik-baik saja?"

Xiao Zhan bisa melihat anaknya ini menghela napas sejenak sebelum kembali berbicara.

"Apa yang Papa lihat dan dengar tadi, apa Papa baik-baik saja?"

"Aku tidak memperdulikannya, jadi ya, Papa baik-baik saja."

Bohong, dia merasa sakit di dalam hatinya. Entah itu untuk Wang Yibo yang bermesraan dengan seorang wanita yang mungkin saja kekasihnya atau untuk penghinaan kasar dari wanita tersebut. Entah salah satu atau dua-duanya hal itu mengusik pikirannya.

"Fanxing, menurutmu berapa lama aku pergi dari kehidupannya? Sepuluh tahun, dan sepuluh tahun itu bukan waktu yang singkat. Sangat normal dalam sepuluh tahun itu dia mengencani banyak wanita, sangat normal dalam sepuluh tahun itu dia melupakan pernah mengenalku dan sangat normal dalam sepuluh tahun dia yang dulu membenciku menjadi tak peduli padaku. Itu semua sangat normal dan aku tidak diperbolehkan untuk mengeluh. Lagipula sejak awal dia membenciku, hanya aku yang jatuh cinta sendirian."

Menoleh ke kiri, Xiao Zhan melihat deretan gedung-gedung dan dirinya merasakan lagi perasaan lama yang sudah ingin dia singkirkan. Sementara Fanxing, menatap ke arahnya sebentar sebelum kembali fokus pada jalanan.

"Apa yang membuat Papa berpikir Wang Yibo membenci Xiao Zhan sejak awal?"

Suara itu terdengar tanpa emosi, Xiao Zhan menoleh ke arah Fanxing mencari sebuah emosi yang mungkin bisa dia cari tapi dirinya tak menemukan apa-apa.

"Dia menolakku sejak awal, bukankah itu berarti dia membenciku?" 

"Lalu kenapa dia membuat ekspresi seperti itu kemarin?" batin remaja delapan belas tahun itu.

Tidak ada jawaban apapun setelahnya, dalam tiga puluh menit sisa perjalanan mereka hanya ada keheningan yang tersisa.

****

Wang Yibo masih sama seperti beberapa waktu yang lalu, meski banyak pekerjaan yang menanti di depannya, tumpukan dokumen yang harus dia periksa tak mampu membuatnya kembali fokus. Saat ini pikirannya tak menentu, dia hanya menatap foto seseorang yang selalu dia lihat di kala suasana hatinya memburuk. Foto itu masih sama berapa kali pun dia lihat, ekspresi itu selalu sama dan senyuman itu juga selalu sama.

"Maafkan aku," racauannya terdengar tak jelas, padahal dia saat ini dalam keadaan seratus persen sadar.

Dalam keheningan lali-laki dua puluh tujuh tahun itu mengingat peristiwa tiga belas tahun yang lalu, disaat dirinya pertama kali bertemu dengan cinta pertamanya.

"Hei tunggu, yaak, kenapa angin menyebalkan ini membawa pergi topi berhargaku."

Seorang remaja terlihat berlarian di antara puluhan manusia yang masih ada di sekelilingnya, Wang Yibo yang saat itu baru pertama kali pergi ke tempat itu mendadak berhenti dan matanya fokus pada remaja lain yang saat ini masih berlarian mengejar straw hat yang dia pakai terbang diterpa angin.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang