Chapter 60

337 36 19
                                    

"Aku berkata jujur ketika aku bilang bahwa diriku mencintaimu, tapi aku juga tidak berbohong saat diriku berpikir bahwa aku tidak menginginkan pertemuan-pertemuan selanjutnya denganmu. Ketika aku dan kamu bertemu untuk kedua kalinya adalah disaat aku tidak memiliki pilihan untuk menggapaimu."

Wang Yibo to his First Love.




°°°°°°



Apa yang terjadi pada kehidupannya selama sepuluh tahun ini adalah kenyataan yang tidak pernah bisa dia ubah sekalipun.

Dia tidak menyesali semuanya, tidak sama sekali.

Meski berjuta kepedihan datang padanya, tidak ada kata menyesal bersarang dalam pemikirannya barang satu detik pun.

Dalam kamus kehidupannya, dia tidak pernah menyesali apapun yang terjadi padanya.

Dia bodoh bukan?

Bisa dikatakan dia memang bodoh.

Tapi, jika menurut pandangannya terhadap dirinya sendiri dia akan selalu mengatakan bahwa itu adalah realitas kehidupan yang harus dia jalankan.

Dia tidak bodoh, dia hanya realistis.

Masalalu tidak pernah bisa diubah, masa depan masih misteri.

Jadi, untuk apa menyesali apapun yang terjadi?

Tidak perlu bukan?

Pemikiran naif ini selalu bersarang dalam otaknya selama hampir setengah kehidupannya di dunia.

Dia tidak punya pilihan lain.

Oke?

Xiao Zhan diam-diam melihat anak-anaknya yang sekarang berlari masuk ke dalam sekolah, bulan Desember yang cukup dingin, salju pertama belum turun tapi cuaca susah sedingin ini. Dia khawatir pada anak-anaknya yang masih harus bersekolah di musim dingin ini.

"Besok, ya?"

Dia tidak tau mengapa perasaannya tidak enak, besok adalah reuni sekolah yang sama sekali tidak dia nantikan. Diam-diam dia takut jika harus kembali lagi kesana, terlalu banyak memori menyakitkan di sekolah itu. Sepuluh tahun sudah berlalu tapi dia masih tidak ingin kembali kesana, ya, meski dia sudah melepaskan hampir 60% beban masalah kehidupannya, berdamai dengan orang-orang yang pernah menyakitinya. Berdamai dengan kehidupannya.

Menghentikan pemikiran bodohnya, Xiao Zhan masuk ke mobil dan pergi menjauh dari area sekolah.

Dia tidak menyadari jika di belakang sana ada seseorang yang bersembunyi di balik pohon, melihat semua gerak-geriknya.

Sosok itu tersenyum, keluar dari persembunyiannya beberapa detik setelah Xiao Zhan pergi dari sana.

"Sepertinya aku akan menunda rencanaku untuk bocah-bocah menyedihkan itu, aku harus membuat sambutan yang meriah untuknya besok," ucap sosok itu sebelum pergi dari sana. Entah kemana.

"Dipikir-pikir ini ironi sekali, laki-laki melahirkan anak dengan laki-laki lainnya."

****

Xiao Zhan tak tau ini kesialan atau apa, dia melihat Wang Yibo berjalan tak jauh darinya. Laki-laki itu berjalan menuju ke arahnya, sial, dia tidak tau harus bereaksi seperti apa.

Dia tadi hanya ingin bersantai di perpustakaan kota, tau begini dia tadi lebih memilih melayani pelanggan sebagai waiters dadakan dibanding melesatkan mobilnya ke arah perpustakaan kota.

Terlanjur Mencinta (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang