42. Diam-Diam, Indah Dan Tidak Berbahaya

153 3 0
                                    

Desas-desus terus-menerus mengikuti Erna. Bahkan di luar masyarakat kelas atas pun tidak terkecuali.

"Nona itu adalah wanita itu. Kenapa, wanita yang merayu

pangeran jamur beracun itu?"

Tak butuh waktu lama hingga kabar yang bermula dari mulut seseorang menyebar ke seluruh rumah sakit. Seiring berlalunya hari, para penonton mulai mengintip di depan kamar rumah sakit Baroness Baden.

"Bukankah itu mata sang pangeran yang sekarang hilang?"

Setiap orang yang datang menemui penggoda langka yang berhasil memenangkan hati Putri Gladys dan merayu anak hilang itu tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Meskipun ia memiliki paras yang cantik, ia adalah seorang gadis lusuh yang tidak berani menjadi lawan Putri Gladys.

"Bukankah dia putri dari keluarga bangsawan? Tapi apa pendapat

semua orang tentang hal itu?"

Gaun katun tua, wajah lurus, dan bahkan riasan norak menambahnya. Meskipun dia berbeda dari penggoda yang dirumorkan, dia sangat berbeda sehingga aku merasa malu.

"Apakah wanita itu benar-benar Erna Hardy?"

Pada titik ini, tidak mengherankan jika muncul kecurigaan seperti itu.

Benar, tidak. Jika itu benar, mengapa mereka ada di sini seperti itu?

Kata-kata berduri yang berceloteh riuh itu merayap melalui celah pintu kamar rumah sakit dan sampai ke telinga Baroness Baden.


"Itu semua salah ku."

Setelah beberapa hari menderita mental, dia sampai pada satu kesimpulan.

"Saat itu aku tidak bermaksud menyuruhmu pergi. Aku menghancurkan satu-satunya cucu perempuanku untuk melindungi rumah itu, dan sekarang aku tidak memiliki keberanian untuk melihat kakekmu dan Annette ketika aku meninggal."

Pangeran Bjorn BermasalahDär berättelser lever. Upptäck nu