New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Motor Arran memasuki rumah minimalis berwarna putih, ia memarkirkan motornya digarasi. Arran melangkah memasuki rumah. Saat akan menapaki anak tangga yang menuju lantai dua, langkahnya terhenti ketika mendengar suara seorang wanita.
"Gimana hari pertamanya?" Tanya wanita paruh baya yang tengah duduk diruang keluarga. Arran menoleh kearah wanita yang tak lain adalah tantenya.
"Baik-baik aja Tan," jawab Arran.
Wanita itu meletakkan majalah yang dipegangnya tadi ke atas meja. Ia kemudian berbalik menatap keponakannya.
"Tante harap, penampilan kamu berubah Caramel, kamu itu sudah bukan anak SMP lagi," tutur wanita itu.
Arran, tidak! Caramel Rembulan Aphrodisia, itulah nama aslinya. Dia seorang perempuan yang menyamar sebagai laki-laki.
"Kamu masih trauma?" Tanya tantenya, pasalnya Caramel sedari tadi hanya diam tak menjawab. Raut wajah gadis itu terlihat berubah.
Caramel menggelengkan kepalanya. "Enggak tan, ada saatnya Caramel berubah. Tapi bukan sekarang," tutur gadis itu. "Caramel ke atas dulu," setelah mengatakan itu, Caramel lalu melangkahkan kakinya menaiki undakan tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
Ceklekkk....
Gadis itu membuka pintu kamarnya, ia menaruh tasnya diatas meja belajar lalu merebahkan dirinya diatas tempat tidur. Matanya menatap langit-langit kamarnya, ia ingin menjadi gadis yang sesungguhnya─ Namun, masih ada rasa trauma yang samar-samar selalu terbayang dikepalanya.
Gadis itu beranjak dari tempat tidur, ia duduk dimeja riasnya. Menatap wajahnya dengan rambut pendek khas laki-laki, Caramel melepaskan kacamatanya dan meletakkannya diatas meja, tangannya bergerak melepaskan wig yang dipakainya. Hingga rambut panjangnya yang berkilau terlihat.
"Mungkin setelah lulus," gumam gadis itu. Setelah lulus, ia akan melepaskan identitasnya sebagai laki-laki. Ia akan menjalani hidupnya sebagai perempuan, jika nanti ia melanjutkan pendidikannya di universitas.
Tokk.... Tokk....
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan gadis itu.
"Iya tan."
Caramel beranjak, ia berjalan menuju pintu. Tangannya memutar engsel pintu, terlihat tantenya berpakaian rapi dengan memegang tas mini.
"Tante mau keluar ada urusan, tante pulangnya besok. Kamu nggak apa-apa kan sendiri dirumah? Kalo takut nanti tante panggilin bibi biar nemenin kamu. Makanan udah ada dimeja."