ALGORITMA • 38

29K 1K 46
                                        

"Buset, Cameron

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Buset, Cameron."

"Tangkap anjir," pekik North. Mereka kembali menahan Cameron agar tak lagi memberikan pukulan pada Benua.

"GUE BUTUH PELEPASAN SIALAN!" Cameron tak akan berhenti sebelum ada yang benar-benar mati ditangannya.

"Bang, pulang ke markas bang," Caesar berdiri didepan Cameron lalu menepuk pipi saudaranya itu.

Cameron menatap Caesar sejenak. "Lepasin gue," kini suara Cameron terdengar tenang, Caesar menganggukkan kepalanya. Mereka melepaskan Cameron, laki-laki itu kemudian berbalik hendak melangkah menuju mobilnya.

Bughhh...

Kembali Cameron memberikan pukulan, bukan kepada Benua tetapi kepada Pasifik. Laki-laki itu lantas benar-benar berjalan menuju mobilnya dan masuk kedalam.

"Sialan Cameron, mukul orang nggak kira-kira," umpat Pasifik sembari memegang bagian wajahnya yang terkena pukulan.

Deru knalpot mobilnya terdengar, Cameron meninggalkan mereka yang masih terdiam disana.

"Balik," instruksi dari Caesar membuat mereka membubarkan diri. Mereka akhirnya kembali ke markas, dan anggota yang lainnya kembali kerumah masing-masing.

Pukul 21.00 WIB, Cameron sampai ke markas asteroid, lebih tepatnya markas baru mereka, ia masuk kedalam markas dan berjalan menuju ruang pribadinya. Tak lama kemudian Caesar dan yang lainnya tiba disana, mereka juga masuk kedalam markas dan duduk disofa.

"Si Cameron kenapa jir? Kayak orang kesetanan," tanya Earth.

Caesar menghembus nafas kasarnya. "Caramel," satu nama itu membuat mereka menoleh.

"Bu bos kenapa? Lagi ada masalah sama pak bos?" Tanya North, Caesar lantas menatap teman-temannya.

"Ini lebih dari itu, Caramel ternyata anak dari orang yang buat nyokap gue hampir mati," jelas Caesar.

"WHAT!"

"Nyokap, bokap, Caramel kenal sama nyokap lo Cae?" Tanya North lagi. Caesar menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Prangg...
Dukk....

Suara pecahan dan benda-benda yang terjatuh membuat mereka menoleh.

"CARAMEL BANGSAT!"

Prangg....

Caesar hendak berdiri menghampiri kakaknya, namun Pasifik menghentikan Caesar.

"Biarin Cameron keluarin uneg-unegnya, jangan sampai lo masuk sana dan jadi korban," tutur Pasifik, dan akhirnya Caesar kembali duduk ditempatnya.

"DAMN IT!!"

•••••

Caramel sendiri sedang berdiri di balkon kamarnya, ia menatap kosong kedepan entah apa yang dipikirkan gadis itu.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя