ALGORITMA • 14

28.1K 902 9
                                        

Pukul  14

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul  14.45. Bell pulang berbunyi, guru biologi baru saja keluar dari dalam kelas. Suasana kelas kembali ramai, karena waktunya pulang kerumah masing-masing, setelah seharian menerima pelajaran.

"Lo mau ikut nggak?" Tanya Sea pada Gemini, yang tengah memasukkan bukunya kedalam tas. Gemini mengalihkan pandangannya pada gadis itu.

"Kemana?" Tanyanya.

"Sore nanti Cameron mantan kapten basket, bakalan ngelatih kapten baru sama anggota yang lainnya." Jawab Sea. Beberapa minggu yang lalu, Cameron sudah tak menjabat sebagai kapten basket SMA Cakrabuana.

Gemini berpikir sejenak, ia lalu menoleh kearah Caramel yang sudah beranjak dari kursinya. "Emmm, gue tanya si Arran dulu deh." Ujar Gemini.

Sea yang mengerti menganggukkan kepalanya. "Oke. Btw, handphone lo sini. Gue masukin nomor gue, biar lo ngabarin kalo jadi." Tutur Sea.

"Bentar," Gemini mengeluarkan ponselnya dan memberikan benda persegi itu pada Sea.

Caramel beranjak meninggalkan kursinya, saat itu juga handphonenya berbunyi. Ia menundukkan kepalanya sembari menatap handphonenya, karena fokus Caramel tak sengaja menubruk punggung Cameron yang hendak melangkah keluar dari kelas.

Bukkk....

"Aduh!"

Caramel mengaduh ketika menabrak sesuatu yang keras, suara-suara yang tadi didengarnya dari beberapa murid yang masih berada disini, seketika hilang. Digantikan dengan keheningan, Caramel mendongak menatap kekiri dan kekanan, keningnya mengenyit heran ketika mereka malah terdiam. Aurora melototinya, dengan gerakan tangan dan bibir, gadis itu menunjukan kearahnya. Lebih tepatnya, menunjuk kearah Cameron yang masih membelakanginya.

"Liat didepan lo!" Dengan gerakan bibir tanpa suara, Aurora menunjuk Cameron.

"Depan?" Gumam Caramel, pandangannya kemudian teralihkan. Ia mengikuti arah pandang mereka, kepalanya mendongak menatap orang yang berada didepannya. Bersamaan dengan itu, Cameron membalikkan badannnya menatap Caramel yang tingginya hanya sebatas dadanya.

"Abang lo mau ngapain?" Bisik North pada Caesar.

"Gue nggak tau." Balas laki-laki itu.

Cameron memutar tutup botol yang dipegangnya hingga terbuka, dengan gerakan lambat laki-laki itu mengangkat botol airnya. Mereka yang disana masih terdiam, menunggu apa yang akan dilakukan oleh Cameron, dan....

Byurrr....

Cameron membalikkan botol air itu tepat diatas kepala Caramel, tentu saja air itu jatuh membasahi kepala Caramel. Sontak bibir mereka terbuka karena terkejut, Caramel menutup matanya ketika merasa kepalanya basah.

"Bagus."

Cameron meletakkan botol kosong itu dan berbalik, laki-laki itu mengisyaratkan temannya untuk pergi. Caramel menatap punggung laki-laki itu dengan wajah menahan marah. Dengan cepat ia merampas botol air yang berada diatas meja Benua.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now