New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalandra mengejar mobil hitam yang terakhir di lihatnya di sekitaran rumah Caramel, ia yakin bahwa Caramel berada di dalam sana.
"Shitt! Siapa yang nyulik Caramel?" Pikir Kalandra, ia mencengkram setir mobilnya, tiba-tiba nama Cameron terlintas di kepalanya.
"Apa Cameron?" Gumam Kalandra, apa karena Cameron mengetahui hubungannya dengan Caramel? Hingga membuat laki-laki itu menculik Caramel untuk di jadikan sebagai umpan?
"Ahhh, sial!" Desis Kalandra, tetapi jika benar, mengapa baru sekarang. "Tapi Caramel lagi hamil, apa yang nyulik orang yang udah bikin Caramel kayak gitu?" Kalandra menyugar rambutnya, ada dua kemungkinan. Yang pertama, Caramel di culik oleh Cameron, dan yang kedua Caramel di culik oleh orang yang telah menghamilinya.
Disisi lain, Cameron melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, di belakang sana ada mobil Kalandra yang sedang mengejarnya, Cameron tersenyum sinis. Mobil itu melaju ke jalanan yang ramai dan menyalip beberapa kendaraan agar Kalandra kehilangan jejaknya, Cameron beralih menatap spion mobilnya, tak ada lagi jejak Kalandra di belakang sana, laki-laki itu kemudian memutar balik mobilnya. Ia memutuskan untuk pulang ke apartemennya dan membiarkan mereka mencari Caramel. Sementara Caramel sendiri berada di mobil North, Cameron sengaja merencanakan ini untuk mengecoh Kalandra.
Lima belas menit menempuh perjalanan, akhirnya Cameron sampai ke apartemennya. Wajah laki-laki itu terlihat senang, karena berhasil menculik Caramel, ingatkan Cameron adalah orang yang nekat.
Dengan langkah santai Cameron masuk kedalam apartemennya. Laki-laki itu berjalan menuju dapur dan mengambil air es yang berada didalam kulkas, Cameron menuang air itu ke dalam gelas kaca.
Glekkk.... Glekkk....
Air didalam gelas itu habis, Cameron mengusap bibirnya sembari tersenyum smirk.
"Caramel diculik ya? Menarik." Kekeh Cameron, ketika membayangkan wajah panik keluarga Caramel dan Kalandra. Laki-laki itu lalu berjalan pelan menuju kamarnya, kunci yang masih menempel dipintu itu─ ia putar, hingga kamarnya terbuka, teman-temannya? Entahlah, disini tak ada orang selain mereka.
Laki-laki itu melangkah memasuki kamarnya yang gelap gulita, ia berjalan menuju jendela dan membuka sedikit gordennya. Hingga cahaya bulan menyinari wajah Cameron yang berdiri disana.
"Caramel nggak bakalan bisa ketemu, karena...." Cemeron menjeda perkataannya, ia lalu menggeserkan badannya hingga cahaya bulan itu sedikit menyorot mata seorang gadis yang tengah tertidur lebih tepatnya pingsan.
Cameron mendekati gadis itu, ia duduk ditepi tempat tidur. "Caramel here." Gumam laki-laki itu sembari memperbaiki helaian rambut Caramel yang menutupi wajahnya.