ALGORITMA • 67

19.4K 616 30
                                        

Caramel membuka perlahan matanya, ia menatap langit-langit rumah sakit

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Caramel membuka perlahan matanya, ia menatap langit-langit rumah sakit. Keningnya menukik ketika merasakan sakit di kepalanya, ia menoleh menatap punggung tangannya yang di pasang infus, Caramel kemudian mengubah posisinya menjadi duduk, ruangan itu tak hanya ada dirinya, namun juga ada mertuanya yang tertidur di sofa.

Ia mengambil handphonenya yang berada di atas nakas, sekarang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, entah berapa lama dirinya pingsan. Caramel turun dari ranjang rumah sakit, dengan pelan ia mencabut infus yang menancap di punggung tangannya, gadis itu kemudian keluar dari ruangan, lorong-lorong rumah sakit begitu sepi.

"Dimana." Gumam Caramel, ia kemudian berbelok ke kanan. Disana ada Caesar dan Earth, yang sedang duduk sembari bermain game, Caramel menghampiri mereka, ah ternyata ruangannya dengan ruangan Cameron tak jauh, tinggal belok kanan dan sampai.

"Eh, Mel." Sahut Earth, ketika melihat Caramel mendekat, Caesar lantas berbalik.

"Siapa di dalam?" Tanya Caramel.

"Nggak ada siapa-siapa. Kalo mau masuk, masuk aja." Tutur Caesar, Caramel menganggukkan kepalanya.

"Papi mana?" Tanyanya.

"Yang lain udah pulang tadi, besok pagi kesini lagi." Kembali Caramel mengangguk mendengar jawaban Caesar.

"Mama masih tidur?" Tanya Caesar, Caramel lalu menganggukkan kepalanya.

Krukkk....

Perut Caramel tiba-tiba bunyi, Earth tersenyum tipis. "Laper lo?" Tanya Earth.

"Iya," jawab Caramel sembari melempar senyumannya.

"Lo mau makan apa Mel, biar gue sama Caesar yang beliin." Tutur laki-laki itu.

"Emang nggak apa-apa?"

"Aman, kebetulan kita juga mau nyari makan." Sahut Caesar.

"Emmm, apa aja yang bisa di makan." Ucap Caramel, ia sendiri bingung mau makan apa.

"Sate?" Tanya Caesar.

"Boleh."

"Oke, kita pergi dulu."

Caesar dan Earth, kemudian beranjak dan berjalan menjauh. Sedangkan Caramel, membuka pintu ruangan Cameron, gadis itu masuk ke dalam dan menghampiri laki-laki yang masih setia menutup matanya itu.

"Kamu nggak mau bangun?" Lirih Caramel, ia duduk di kursi dekat ranjang putih itu. Matanya menatap sayu kearah Cameron, ia menggenggam tangan itu lalu mengelusnya.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora