New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kini para murid sedang berada dilapangan, mereka sedang berbaris di depan guru olahraga.
"Jadi hari ini, materinya adalah senam lantai. Ada beberapa gerakan senam lantai, seperti roll depan, roll belakang, handstand, headstand, cartwheel, kayang, split, guling lenting. Nah apa manfaat kita senam lantai? Agar bisa menguatkan otot inti, tangan, dan kaki, melatih ketahanan, meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas tubuh." Jelas pak Haris. Ia menerangkan materi untuk hari ini. "Sebelum pemanasan kalian lari keliling lapangan 3 putaran, setelah itu kembali kesini." Lanjut pria itu.
"Baik pak." Sahut mereka secara bersamaan.
Mereka berbaris rapi, satu tiupan pluit dari guru olahraga itu, membuat mereka langsung berlari kecil mengelilingi lapangan. Caramel berada di kanan ujung, disebelahnya ada Gemini, Sea, di depan mereka ada Aurora dan Embun, dibelakang mereka ada Cameron, Pasifik, Caesar, dan teman-temannya, sementara Glory berada dibelakang mereka bersama kedua temannya.
Caramel merasakan lelah padahal baru dua putaran ia berlari, Gemini melirik Caramel yang terengah-engah.
"Lo nggak apa-apa?" Tanya Gemini.
Caramel menoleh, ia menggelengkan kepalanya. "Capek doang," balasnya sembari menyeka keringat di dahinya.
"Istirahat aja Mel," tutur Gemini.
"Nggak apa-apa, satu putaran lagi." Caramel kembali memfokuskan pandangannya ke depan.
Sea menoleh kearah Gemini. "Kenapa?" Tanyanya.
"Nggak apa-apa Se." Balas Gemini.
Di belakang mereka Cameron malah fokus menatap punggung Caramel, tatapan laki-laki itu menajam seakan tatapan itu adalah sebilah pisau.
"Aduhh, capek banget gue." Tutur Rachel.
"Alay banget lo." Celetuk Sera.
Glory tak memperdulikan teman-temannya. "Ikutin gue," tutur Glory, ia berlari kecil melewati baris Cameron dan teman-temannya, Sera dan Rachel berlari disamping Glory. Mereka mendekat kearah Caramel, sengaja Glory mendempet pada gadis itu.
"Dorong gue, pelan-pelan aja," bisik Glory pada Rachel, gadis itu menganggukkan kepalanya mengerti.
Rachel yang berada di samping Glory, lantas mendorong Glory. Bukan dorongan pelan-pelan melainkan dorongan keras. Glory sempat terkejut, ia langsung menubruk Caramel hingga keduanya terjatuh.
Brukkk....
Caramel yang tubuhnya di tubruk oleh Glory, refleks menarik baju gadis itu hingga ia jatuh menindih Glory.
"Mel/Glo."
Seruan itu membuat yang lain berhenti.
"Aduhh!" Ringis Glory, bokong dan punggungnya sakit membentur kerasnya pijakan lapangan. Sementara Caramel menindih Glory dengan posisi mereka menyilang.