New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadi kalung Caramel ilang disana pas nganter Cameron pulang karena nabrak tiang?" Tutur Embun.
"Iya, makanya kita rencana mau ngambil kalung itu di apartmentnya." Balas Gemini, ia tidak sepenuhnya menceritakan soal Caramel kepada mereka.
"Soal gue adalah Arran, gue harap lo bertiga nggak ngasih tau siapa-siapa. Kalo di sekolah jangan panggil gue Caramel," ungkap Caramel, berharap mereka tak membocorkan tentangnya pada siapapun.
"Aman Mel, kita nggak ember kok," balas Aurora sembari tersenyum.
"Tenang, kalo lo butuh bantuan. Kita siap bantu," sambung Sea.
"Sebenarnya gue ada rencana sama Caramel, buat masuk ke apartemennya Cameron. Mumpug Cameron lagi disekolah, jadi ini kesempatan yang bagus buat nyusup kesana." Jelas Gemini.
Caramel memeriksa jam yang berada di handphonenya dan sekarang sudah menunjukkan pukul 17.12. "Kira-kira Cameron masih disekolah nggak ya?" Tanya Caramel, gadis itu kembali mengalihkan pandangannya pada ketiga gadis itu.
"Setau gue, Cameron kadang pulang kerumah orangtuanya." Ujar Embun.
"Lo telfon aja si North, kan dia sama Cameron." Usul Sea.
"Nah bener, lo tanya aja tunangan lo itu."
Perkataan Aurora membuat Embun langsung menatap Caramel dan Gemini, Embun yang sempat kaget langsung tersenyum lebar. "Ehehehe, jangan bilang-bilang yak," tutur gadis itu.
"Aman." Balas Gemini.
"Yaudah, gue telfon nih ya," Embun kemudian menelfon North, untuk mendapatkan informasi soal Cameron.
"Halo ay." Suara North diseberang sana terdengar.
"Halo ay, aku mau nanya."
"Nanya apa?"
"Emmm... Kalian dimana?"
"Baru bubar ay, kenapa?"
Embun menatap teman-temannya, Gemini berbisik kepada gadis itu. Agar ia menanyakan Cameron akan pulang kemana.
"Ay?"
"Y... Ya."
"Gue sama abang gue pulang kerumah, nanti ketemu di markas aja. Ada yang mau di omogin sama anak-anak." Samar-samar suara Caesar terdengar dari seberang sana.
"Oke Sar, ketemu di markas aja kita." Suara North terdengar, sepertinya mereka telah berpisah dengan yang lainnya. "Ay, kamu mau nanya apa?" Suara itu kembali terdengar.
"Ah, enggak. Aku cuma mau bilang, aku lagi di mall sama temen-temen," Embun mengurungkan niatnya untuk bertanya, karena jawabannya sudah terjawab.
"Hati-hati ay, jangan lirik cowok lain. Aku juga mau pulang, tutup ya telfonnya. Love you." Jantung Embun tak aman sekarang, walaupun sudah biasa. Namun, tetap saja menimbulkan getaran yang aneh, senyuman gadis itu hanya sebentar sebelum melihat wajah teman-temannya yang memandangnya dengan tatapan yang berbeda-beda.